Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menegaskan bahwa forum Digital Economy Working Group (DEWG) G20 bukan menjadi wadah untuk mendiskusikan situasi politik atau geopolitik global antara Rusia dan Ukraina.
“Pertemuan DEWG G20 adalah kerja sama ekonomi, bukan pakta pertahanan politik,” kata Johnny kepada pers di Nusa Dua, Bali, Kamis.
Johnny mengatakan pihaknya menyadari sejumlah negara anggota G20 yang mengecam invasi Rusia ke Ukraina. Namun, lanjutnya, ada pula sebagian anggota G20 yang tidak ingin membicarakan topik tersebut karena DEWG bukan wadah untuk membahas masalah politik, tetapi bertujuan untuk menjadi kerja sama ekonomi.
“Indonesia memahami, dampak situasi geopolitik yang terjadi terhadap kondisi ekonomi global. Sebagai Presidensi yang bersikap netral dan imparsial, Indonesia telah menjembatani diskusi yang sesuai dengan mandat utama DEWG yaitu untuk isu-isu ekonomi digital dan bukan isu politik,” katanya.
Ia menjelaskan mekanisme pertemuan DEWG serta puncaknya, DEMM, yang ia pimpin merupakan pandangan umum dari para menteri ekonomi digit. Ia juga menegaskan tidak ada perdebatan di antara para menteri selama pertemuan “Indonesia sebagai ketua memoderatori memimpin pertemuan. Tidak gampang untuk mempertemukan pendapat tetapi berhasil untuk mengakhirinya dengan baik melalui ‘Chair Summary’,” katanya.
Baca juga: Jokowi sampaikan undangan KTT G20 ke Presiden China
Baca juga: Danrem 162/Wira Bhakti ajak masyarakat sukseskan KTT G20
Pada Kamis, pertemuan tingkat menteri ekonomi digital atau disebut Digital Economy Ministers Meeting (DEMM) telah menghasilkan dokumen “G20 Digital Economy Minister Meetings 2022; Chair Summary”. Selain berisi kesepakatan atas tiga isu prioritas DEWG, Johnny menjelaskan dokumen tersebut juga merangkum atas dinamika pembahasan para delegasi dalam menyikapi tantangan global.
“Dokumen tersebut juga menjelaskan bagaimana dinamika diskusi antara anggota G20 DEWG terkait pengaruh dinamika politik dunia, khususnya terkait konflik di Ukraina,” katanya.
Menurut Johnny, perumusan langkah-langkah konkret dalam dokumen DEWG tersebut akan disampaikan sebagai masukan bagi Presiden Joko Widodo dalam memimpin Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar pada November.