Jakarta (ANTARA) - Pengamat infrastruktur dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan peningkatan dan penataan infrastruktur KTT G20 di Bali oleh BUMN Karya seperti Wijaya Karya (WIKA) memberikan nilai tambah.
Menurut Yayat, proyek penataan dan peningkatan infrastruktur KTT G20 harus mempertimbangkan dengan menyesuaikan menyesuaikan karakteristik di Bali di mana seni artistik menjadi kekuatan dan keindahan.
"Nilai tambahnya yang kita ambil sesuai dengan karakteristik wilayahnya," katanya saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Pengamat infrastruktur itu juga menambahkan pengalaman dari BUMN Karya seperti WIKA memang pekerjaannya terbukti mampu menghadirkan seni artistik dalam pembangunan infrastruktur. BUMN Karya seperti WIKA dinilai telah memiliki kapasitas peralatan yang memadai dan sumber daya manusia yang bagus, kemudian pengalaman dan kecepatan yang dibutuhkan dalam melakukan penataan dan peningkatan infrastruktur G20.
Tidak hanya itu, proyek penataan dan peningkatan infrastruktur KTT G20 di Bali juga mendongkrak dan mengokohkan posisi BUMN Karya WIKA di kancah industri konstruksi internasional.
"Memang seharusnya mengokohkan citra dan status BUMN Karya seperti WIKA, mengingat KTT G20 merupakan perhelatan internasional sangat penting dan strategis. Secara otomatis standar, tampilan, dan kualitas teknis infrastruktur yang dihasilkan harus bisa diandalkan," ujar Yayat.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono memuji insan WIKA atas keberhasilannya mengerjakan proyek Terminal VVIP I Gusti Ngurah Rai Bali. "Bangunan VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai membuktikan karya Insan WIKA yang berkualitas, rapih dan artistik. Pertahankan dan tingkatkan terus. Bravo Wijaya Karya," kata Menteri Basuki.
Baca juga: Presiden: Indonesia siap terima tamu-tamu G20
Baca juga: Menko Marves Luhut ingatkan TNI dan Polri tak buat kesalahan jaga KTT G20
Proyek Revitalisasi Terminal VVIP I Gusti Ngurah Rai dilaksanakan untuk menyambut para pimpinan negara yang akan hadir pada perhelatan KTT G20 yang berlangsung di Bali. Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menyampaikan bahwa WIKA berhasil merevitalisasi Terminal tersebut dengan mencatatkan 300ribu jam kerja selamat dan memenuhi target mutu dan waktu. Selain Terminal VVIP Ngurah Rai, WIKA juga telah berhasil merevitalisasi Terminal VVIP Bandar Udara Halim Perdana Kusuma Jakarta.
Berita Terkait
Pengamat: Pemerintah harus berani hentikan pembayaran obligasi rekap BLBI
Senin, 2 Desember 2024 9:15
Catatan soal kemungkinan kotak kosong menang di dua daerah
Jumat, 29 November 2024 2:51
Pengamat: Polri berhasil ciptakan situasi kondusif selama pilkada
Kamis, 28 November 2024 5:14
Penindakan tambang ilegal diharapkan tetap sesuai ketentuan
Sabtu, 23 November 2024 6:19
Polri perlu tegakkan hukum di kasus polisi tembak polisi
Sabtu, 23 November 2024 5:59
Pengamat Hukum pertanyakan RUU Perampasan Aset tak masuk Prolegnas Prioritas
Jumat, 22 November 2024 18:18
Pengamat: RUU Pengampunan Pajak bukti tidak serisunya DPR brantas korupsi
Jumat, 22 November 2024 13:22
Pengamat menyoroti formulasi bahasa pada pernyataan bersama RI-China
Jumat, 22 November 2024 5:16