Mataram (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) melalui Integrated Terminal Ampenan melatih pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Mataram, Nusa Tenggara Barat, tentang pengolahan ikan tanpa meninggalkan limbah.
Manajer Pertamina Integrated Terminal Ampenan, Firman Nugroho di Mataram, Jumat, menjelaskan pelatihan pengolahan ikan BALE-MPAQ sebagai bentuk pengembangan program pemberdayaan perempuan. "Sejumlah kelompok UMKM Bintaro mengikuti pelatihan memasak olahan ikan tanpa meninggalkan limbah," katanya.
Ia mengatakan Kelurahan Bintaro yang masuk dalam Ring 1 Pertamina Integrated Terminal Ampenan merupakan daerah dengan potensi hasil tangkapan nelayan yang melimpah.
Selama ini, tangkapan ikan yang dihasilkan oleh nelayan di Bintaro hanya dijual pada tengkulak dengan harga rendah sehingga nilai jual terkadang tidak mampu menopang kebutuhan perekonomian masyarakat yang berada pada kondisi menengah ke bawah.
Selain itu, wilayah tersebut juga terdapat janda yang menjadi kepala keluarga dan sebagian dari masyarakat yang menjadi ibu rumah tangga memiliki penghasilan dari usaha UMKM abon dan dendeng ikan. "Namun, limbah tersebut berakhir di pembuangan laut karena masyarakat tidak mampu dan tidak memiliki pengetahuan dalam pengelolaannya," ujarnya.
Firman mengatakan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) khususnya kelompok perempuan ini, Pertamina Integrated Terminal Ampenan mengundang narasumber dari kelompok "Baronang Food" yang merupakan mitra binaan CSR Pertamina EP Donggi Matindok dari Sulawesi Tengah untuk memberikan pelatihan memasak olahan ikan ramah lingkungan.
Ia menambahkan pelatihan tersebut dapat menjadi jembatan perusahaan kepada masyarakat yang berada di wilayah Ring 1 perusahaan untuk didorong secara kapasitas dan kapabilitas dalam upaya peningkatan taraf hidup.
Baca juga: Layanan pesan-antar makanan online akselerasi bisnis UMKM
Baca juga: Model bisnis berbasis sains dan teknologi kunci evolusi UMKM
"Selain itu, bisa membuka peluang usaha sehingga ke depan dapat tercipta kemandirian masyarakat yang memiliki daya saing di bidang ekonomi," kata Firman.
Area Manager Comm., Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani menjelaskan pelaksanaan program CSR Pertamina sejalan dengan penerapan Environment, Social & Governance (ESG) dan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Pertamina selalu berupaya seimbang dalam menjalankan bisnis perusahaan. Demi menjaga kesinambungan bisnis perusahaan, Pertamina juga berupaya mengembangkan program CSR terutama di sekitar wilayah operasional perusahaan.
"Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu bentuk komitmen Pertamina dalam menjalankan program TJSL pada pilar Pertamina Berdikari yang hadir untuk pengembangan program pemberdayaan," ucapnya.
Berita Terkait
Termasuk Sumbawa, 40 titik BBM Satu Harga telah diselesaikan Pertamina Patra Niaga
Rabu, 30 Oktober 2024 19:38
Bank Mandiri relaunching Mandiri MyPertamina Card di MotoGP Mandalika
Sabtu, 28 September 2024 21:38
Pertamina Patra Niaga pastikan elpiji 3 kg di Tangsel-Banten aman
Sabtu, 7 September 2024 4:44
Per 1 September, Pertamax dan Dex Series di NTB turun harga
Minggu, 1 September 2024 8:29
Pertalite tetap disalurkan 1 September 2024
Sabtu, 31 Agustus 2024 4:38
Pertamina dan Pemda NTB lakukan pengawasan LPG subsidi tepat
Jumat, 23 Agustus 2024 15:03
Pertamina Patra Niaga gandeng SKK Migas mendukung kemandirian energi
Jumat, 16 Agustus 2024 21:28
Pertamina Patra Niaga dukung penuh pengembangan UMKM
Selasa, 13 Agustus 2024 13:18