Pertamina ajak pengecer elpiji di Jatim, Bali dan Nusa Tenggara jadi pangkalan resmi

id Pertamina Patra Niaga,Ahad Rahedi,Nusa Tenggara,elpiji,pangkalan resmi

Pertamina ajak pengecer elpiji di Jatim, Bali dan Nusa Tenggara jadi pangkalan resmi

Tabung LPG bersubsidi ukuran tiga kilogram yang didistribusikan Pertamina Patra Niaga untuk warga miskin. (ANTARA/HO-Pertamina)

Mataram (ANTARA) - Penyediaan dan penyaluran elpiji bersubsidi 3 kg, sudah menjadi bagian tugas Pertamina Patra Niaga sesuai dengan penugasan dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Sesuai dengan penugasan tersebut, Pertamina terus berupaya menjaga stok aman elpiji bersubsidi 3kg sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan Kementrian ESDM.

Pada kondisi tertentu, sesuai dengan kondisi di masyarakat, tak jarang Pertamina melakukan penyaluran fakultatif jika harus menyalurkan elpiji bersubsidi 3kg melebih kuota yang telah ditetapkan.

Berbagai daya upaya serta inovasi terus dilaksanakan Pertamina Patra Niaga untutuk menjamin pasokan energi di seluruh Indonesia. Salah satunya melalui program naik kelas pengecer menjadi pangkalan sebagaimana telah dijalankan Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, mulai dari area Jawa Timur, Bali hingga Nusa Tenggara.

Baca juga: Pertamina menambah pasokan elpiji 3 kilogram Pulau Sumbawa 30.000 tabung

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyampaikan bahwa Pertamina akan terus berupaya mengajak pengecer naik kelas menjadi pangkalan.

"Program ini kami giatkan agar dapat melayani masyarakat lebih luas lagi. Pengecer sendiri bukan merupakan rantai jalur distribusi yang diawasi karena tidak berkontrak dengan Agen atau Pangkalan, sehingga apabila ingin melakukan pembelian tabung 3kg disarankan untuk membeli di pangkalan, karena ketika ada salah satu ketentuan yang tidak dipatuhi oleh pihak pangkalan maka akan diberikan sanksi berupa stop alokasi sampai dengan Pemutusan Hubungan Usaha (PHU). Nantinya dengan semakin banyak pengecer yang beralih status menjadi pangkalan resmi tentu akan semakin mudah dan nyaman bagi masyarakat untuk mendapatkan elpiji Bersubsidi 3 Kg," katanya.

Baca juga: Pemkot Bima tambah pasokan 2.240 tabung elpiji 3 kilogram

Per Desember 2024, kata dia, sudah lebih dari 13 ribu pengecer tercatat sebagaimana pendataan Pertamina. Dari jumlah ini, 6 ribuan titik masing-masing berada di wilayah Bali dan Nusa Tenggara.

Pada 2025, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus sudah menargetkan penambahan jumlah pengecer naik kelas. Sampai hari ini, sudah lebih dari 400 pengecer yang sedang berproses untuk naik kelas dan 157 titik sudah menjadi pangkalan resmi.

"Selanjutnya, sejalan dengan program ini, kami akan terus melaksanakan pendataan pembelian elpiji bersubsidi 3kg untuk memastikan adanya data penyaluran dan kewajaran penggunaan terhadap barang bersubsidi, sehingga tidak ada lagi kekhawatiran masyarakat, mulai dari isu pengecer hingga isu kelangkaan," ucap Ahad.

Baca juga: Jelang Nataru, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus sidak SPBU di NTB
Baca juga: Termasuk Sumbawa, 40 titik BBM Satu Harga telah diselesaikan Pertamina Patra Niaga