Mataram (Antara Mataram) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta manajemen PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry menyiapkan kapal khusus angkutan sepeda motor, mengingat lonjakan pemudik bersepeda motor cenderung meningkat.
"Saya sudah komunikasikan dengan pimpinan ASDP di wilayah NTB untuk menyiapkan kapal khusus angkutan sepeda motor pemudik," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB Ridwan Syah, di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan, setiap tahun banyak pemudik dari dan ke wilayah NTB yang menggunakan sepeda motor, baik dari Pulau Flores menuju Pulau Sumbawa, dari Pulau Lombok ke Pulau Sumbawa, maupun dari Pulau Lombok ke Pulau Bali atau sebaliknya.
Data pantauan arus mudik 2012, pemudik bersepeda motor tercatat lebih dari 1.500 unit, dan jumlah itu meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Untuk arus mudik 2013, diperkirakan terjadi peningkatan sekitar 65 persen atau sekitar 2.000 unit sepeda motor yang dipergunakan untuk mudik.
Karena itu, Dishubkominfo NTB berkoordinasi dengan manajemen ASDP Indonesia Ferry Cabang Lembar, Cabang Kayangan dan Cabang Sape.
"Jadi, akan ada kapal yang disiapkan khusus untuk mengangkut sepeda motor pemudik, atau tidak dicampur dengan angkutan kendaraan roda empat atau lebih. Maksudnya, agar ada kenyamanan pemudik dan terhindar dari berbagai kemungkinan buruk yang tidak diinginkan," ujarnya.
Manajemen ASDP Lembar melayani penyeberangan dari Pulau Lombok ke Pulau Bali, ASDP Kayangan melayani penyeberangan dari Pulau Lombok ke Pulau Sumbawa, dan ASDP Sape melayani penyeberangan dari Pulau Sumbawa di Bima ke Pulau Flores di Labuan Bajo.
Aktivitas penyeberangan rute Lembar (Lombok) ke Padangbai (Bali) didukung 30 armada kapal penyeberangan. Namun, umumnya hanya 12-15 unit feri yang beroperasi setiap hari, sisanya kapal cadangan.
Rute Lembar-Padangbai sepanjang 35 mil dengan waktu tempuh 4-5 jam, dan setiap unit kapal dioperasikan dalam dua trip.
Sementara itu, aktivitas penyeberangan di rute Kayangan-Pototano melibatkan 16 unit kapal penyeberangan (fery) setiap hari.
Dalam kondisi cuaca normal, setiap hari aktivitas penyeberangan mencapai 34-35 trip, terkadang meningkat menjadi 36 trip.
Selain ASDP kapal-kapal feri di rute itu dikelola PT Jembatan Madura Indonesia (JMI), PT Atosim Lampung Pelayaran (ALP), PT ASDP Indonesia Ferry, PT Jembatan Madura (JM), PT Jembatan Lautan (JL), PT Sarana Putramaster (SP), PT Dharma Lautan Utama (DLU), dan PT Nusa Wangi, serta PT Munawar.
Rute Kayangan-Poto Tano sepanjang 12 mil dengan waktu tempuh 45 menit hingga satu jam. Setiap unit kapal penyeberangan maksimal dioperasikan dalam enam trip.
Sedangkan rute Sape (Bima) ke Labuhan Bajo (Manggarai Barat) didukung tiga armada kapal penyeberangan yang dioperasikan PT Jembatan Nusantara (JN), PT DLU dan PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Sape.
Kapal feri rute Sape-Labuhan Bajo dengan waktu tempuh sekitar 7-8 jam pada jarak lebih dari 60 mil, juga menempuh rute ke Waikelo, Kabupaten Sumba Barat Daya, kemudian kembali ke Sape. (*)
Pemprov NTB minta ASDP siapkan kapal angkutan sepeda motor
"Saya sudah komunikasikan dengan pimpinan ASDP di wilayah NTB untuk menyiapkan kapal khusus angkutan sepeda motor pemudik," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB Ridwan Syah.