DLH Mataram mengembalikan fungsi Udayana sebagai hutan kota

id Udayana,DLH,Mataram

DLH Mataram mengembalikan fungsi Udayana sebagai hutan kota

Kegiatan pembersihan lapak pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Udayana Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, untuk ditata menjadi ruang terbuka hijau yang lebih representatif. Jumat (24/2-2023) (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan mengembalikan fungsi Udayana sebagai hutan kota atau kawasan "green belt" agar tidak lagi terkesan kumuh dengan adanya lapak-lapak pedagang kaki lima yang tidak dimanfaatkan.

“Jadi hari ini, lapak-lapak pedagang kaki lima (PKL) yang tidak dimanfaatkan kita bongkar dan ratakan. Setelah itu, barulah kita mulai menata dan mengembalikan fungsi sebagai hutan kota,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Jumat.

Pernyataan itu disampaikan di sela melakukan pemantauan terhadap pengungkapan lapak PKL Udayana yang ke terakhir. Total lapak yang dibongkar di sepanjang Jalan Udayana bagian timur sebanyak 38 unit.


Awalnya proses pembongkaran yang di mulai pada 11 Januari 2023, lapak yang dibongkar tercatat 37 unit. Namun setelah dilakukan pemantauan dalam beberapa pekan terakhir ternyata masih ada satu lapak lagi yang dinilai belum termanfaatkan sehingga total lapak PKL yang dibongkar menjadi 38 unit.

Kemal sebelumnya mengatakan, untuk melakukan penataan taman tersebut sudah disiapkan anggaran sekitar Rp300 juta, dengan panjang taman kota yang akan ditata sekitar 250-300 meter.

"Penataan kita lakukan secara bertahap, sesuai dengan kemampuan daerah," katanya.

Penataan Taman Udayana yang dimulai dari samping utara SMPN 6 Mataram itu, katanya, akan mencontoh penataan taman bagian ujung utara yang sudah ditanami jenis pohon yang lebih aman dari potensi pohon tumbang.

"Untuk di taman bagian utara sudah kita tanami Bunga Tabebuya warna warni ada yang kuning, putih, merah, dan pink. Sehingga ketika berbunga nanti, akan seperti bunga sakura," katanya.

Oleh karena itu, pohon-pohon pelindung yang berukuran besar yang ada di lokasi Taman Udayana saat ini akan ditebang dan diganti dengan jenis tanaman berbunga dan memiliki risiko rendah terhadap bencana pohon tumbang.

"Pohon-pohon pelindung yang ada saat ini sudah waktunya peremajaan, karena jenis pohon trembesi saat ini merupakan tanaman yang mudah patah," katanya.

Selain itu, taman juga akan dilengkapi dengan fasilitas tempat "jogging track", persis seperti taman bagian utara. Penataan ini, tambah Kemal, menjadi salah satu upaya agar pedagang tidak kembali lagi membuat lapak-lapak yang terkesan kumuh.


Udayana saat ini akan ditebang dan diganti dengan jenis tanaman berbunga dan memiliki risiko rendah terhadap bencana pohon tumbang.

"Kalaupun ada dagangan, kami akan tata semaksimal mungkin agar keberadaan mereka tidak semrawut dan kumuh. Tapi jumlahnya tidak banyak," katanya.