"Proving ground" Indonesia ditargetkan selesai November 2023

id proving ground,uji kelayakan kendaraan, teknologi, otomotif

"Proving ground" Indonesia ditargetkan selesai November 2023

Penandatanganan pendanaan proyek proving ground Indonesia yang dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi serta Wakil Ketua DPR RI/Korinbang Rachmat Gobel di Tokyo, Rabu (1/3). (Agita Tarigan)

Tokyo (ANTARA) - Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto optimis dapat menghadirkan fasilitas uji kelayakan kendaraan (proving ground) Indonesia, yang dibangun di Bekasi, Jawa Barat, pada November 2023. "Jadi sekarang udah mulai pembangunan di lapangan, lahan juga sudah bebas, cuaca juga mendukung. Insha Allah, kita kejar November bisa 'soft opening'," terang Budi di Tokyo, Rabu.

PT Hutama Karya (Persero) merupakan salah satu pihak yang masuk dalam konsorsium pemenang tender proving ground, yakni PT Indonesia International Automotive Proving Ground (IIAPG).

Konsorsium itu turut diisi oleh PT Gobel International, PT Bintang Pradipa Persada, PT Astra Daihatsu Motor, Toyota Tsusho Corporation dan Japan Overseas Infrastructure Investment Corporation for Transport & Urban Development (JOIN) dari Jepang. Nantinya, pembukaan fasilitas tersebut juga dilakukan untuk memperingati 65 tahun hubungan Indonesia-Jepang, serta 50 tahun hubungan ASEAN-Jepang.

Direktur Utama IIAPG Hiramsyah Sambudhy Thaib menjelaskan proving ground Bekasi bisa memberi dampak besar terhadap pengembangan industri otomotif nasional. Bahkan, berpotensi membawa Indonesia ke posisi terdepan dalam lingkungan otomotif di kawasan ASEAN.

"Proving ground ini merupakan proyek bergengsi karena industri otomotif nasional menjadi lebih modern terkait teknologi, keamanan dan kenyaman bagi kendaraan, serta dampak lingkungan hidup," terang Hiramsyah.

Baca juga: Rachmat Gobel studi banding "proving ground" di Hungaria
Baca juga: Produksi dua juta mobil tercapai ekonomi tumbuh di atas 5 persen


Hadirnya proving ground Bekasi juga sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo, yang mana industri otomotif nasional dapat menjadi pemain dunia, tidak lagi hanya berpandangan lokal. Proyek ini nantinya juga melibatkan konsultan IDIADA Automotive Technology SA, perusahaan global asal Spanyol yang berpengalaman lebih dari 30 tahun dan telah membangun lebih dari 100 fasilitas pengujian kendaraan tersebar di 22 negara dari tiga benua.