Gubernur NTB minta Anggota Kadin Bersatu

id Gubernur NTB

Saya sudah berkomunikasi dengan para pimpinan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Nusa Tenggara Barat (NTB). Cobalah kompak dan menyatu supaya anda-anda bisa memberi kemanfaatan yang maksimal untuk daerah ini
Mataram,  (Antara) - Gubernur Nusa Tenggara Barat HM Zainul Majdi meminta seluruh anggota Kamar Dagang dan Industri di daerah itu kompak dan bersatu supaya bisa memberi kemanfaatan yang maksimal untuk NTB.

"Saya sudah berkomunikasi dengan para pimpinan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Nusa Tenggara Barat (NTB). Cobalah kompak dan menyatu supaya anda-anda bisa memberi kemanfaatan yang maksimal untuk daerah ini," katanya di Mataram, Kamis.

Dia berharap konflik yang marak terjadi di partai politik belakangan ini jangan sampai menular ke institusi profesi, salah satunya Kadin yang merupakan organisasinya para pengusaha.

Kalau para pengusaha tidak kompak, menurut Majdi, tentu sulit diharapkan kontribusinya secara maksimal.

"Jadi menurut saya, yang paling penting bagi saudara-saudara anggota Kadin, bahwa agenda penting yang harus dilakukan adalah bagaimana bisa menyatu," ujarnya.

Majdi juga meminta anggota Kadin NTB tidak membawa-bawa konflik antara pengurus Kadin di pusat ke daerah.

"Saya sudah bicara dengan seluruh komponen Kadin NTB supaya friksi di pusat jangan dibawa ke daerah. Orang konflik di pusat kok di daerah ikut-ikutan," ucapnya.

Dia juga menegaskan pemerintah daerah berada dalam posisi netral dan tidak berpihak pada kubu manapun.

"Tetap lah kompak, apalagi Kadin NTB saudara semua, kenalan semua. Kalau pemerintah daerah Insya Allah tetap akan terus bekerja sama dengan kadin dan tidak ada niat mempersulit siapa pun. Pesan saya tetaplah kompak," kata Majdi.

Sebelumnya diberitakan, Musyawarah Provinsi Kadin NTB yang digelar Rabu (15/10) diwarnai kericuhan akibat pengusiran sejumlah anggota yang dianggap tidak diundang secara resmi oleh panitia penyelenggara.

Dari sejumlah anggota yang diusir dari ruang tempat berlangsungnya kegiatan, salah satunya adalah Syaeful Akhyar yang mengklaim diri masih menjabat sebagai Ketua Kadin Kabupaten Lombok Barat hasil musyawarah daerah (musda) tahun 2009.

Syaeful Akhyar dan rekan-rekannya diminta meninggalkan ruangan secara paksa oleh sejumlah pemuda anggota organisasi sayap dari salah satu partai. Aksi itu sempat membuat ricuh karena terjadi perdebatan.

Setelah keluar ruangan, salah satu pengurus Kadin NTB hasil Musda 2009 menyebut keterlibatan unsur organisasi sayap partai dalam pengamanan Musyawarah Provinsi Kadin NTB. Mendengar hal itu, ketua organisasi tersebut merasa tersinggung. Keributan sempat terjadi, namun keduanya bisa dilerai oleh para peserta lainnya.

Keberadaan unsur organisasi sayap partai dalam pertemuan itu juga sempat membuat kecewa para pengurus Kadin pusat yang tidak diizinkan masuk dalam ruangan karena tidak mengenakan kartu tanda peserta.