Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan Nusa Tenggara Barat pada libur Lebaran 2023.
"Warga diharapkan tetap waspada terhadap dampak gelombang pada libur Lebaran 2023," kata Prakirawan BMKG Stasiun Zaenudin Abdul Majid Lombok Arif Wibianto dalam keterangan tertulis di Mataram, Rabu.
BMKG juga menyatakan kecepatan angin mencapai 27 knot dengan potensi tinggi gelombang di atas dua meter lebih di Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, dan Selat Sape bagian selatan dan Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Barat.
"Warga yang ada di pesisir pantai wilayah NTB agar tetap waspada terhadap dampak gelombang," katanya.
Di wilayah Samudera Hindia selatan NTB, kecepatan angin mencapai 27 knot lebih dengan tinggi gelombang mencapai empat meter lebih, sehingga para nelayan atau nakhoda kapal untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi di perairan NTB.
"Para nelayan maupun nakhoda kapal untuk tetap waspada terhadap dampak gelombang tinggi yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari," katanya.
Sebelumnya, dua remaja tewas tenggelam saat mandi di Pantai Sentangi, Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, pada libur Lebaran 2023, Selasa (25/4).
"Dua korban ditemukan meninggal dunia dan satu korban selamat," kata Juru Bicara Basarnas Mataram Agus Hendra Sanjaya.Peristiwa itu bermula ketika para korban yang meninggal dunia atas nama Maiza (16) dan Algi (14) bersama tiga temanya asal lingkungan Karang Genteng, Kelurahan Pagutan, Kota Mataram, menuju Pantai Setangi 3 untuk berlibur.
Setelah sampai TKP pukul 17.10 Wita kedua korban beserta satu orang rekan atas nama Kamil (16) yang selamat memutuskan untuk berenang.
"Namun tidak berselang lama kedua korban terseret arus ombak yang cukup besar," katanya.
Melihat hal tersebut, teman korban atas nama Kamil ikut berenang untuk menyelamatkan korban, akan tetapi hampir terseret ombak. Kamil kemudian berteriak ke kedua rekan yang tidak ikut berenang untuk mencari bantuan.
Kedua rekan korban melaporkan kejadian tersebut ke Pos Ploting Pantai Kerandangan Regu 2 yang berjarak kurang lebih lima kilometer dari TKP.
"Pukul 18.15 Wita kedua korban berhasil ditemukan dan selanjutnya dievakuasi ke puskesmas terdekat," katanya.
Ia mengatakan cuaca di TKP hujan lebat sehingga memengaruhi kondisi ombak membesar, kedua korban yang tidak bisa berenang.
"Korban diduga tenggelam, karena tidak bisa berenang," katanya.