Nilai ekspor Gorontalo meningkat 78,59 persen

id BPS,ekspor Gorontalo,pelet kayu,kembang gula ,gorontalo

Nilai ekspor Gorontalo meningkat 78,59 persen

Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif memberikan keterangan pers di Gorontalo. ANTARA/Adiwinata Solihin

Gorontalo (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi peningkatan nilai ekspor Provinsi Gorontalo sebesar 78,59 persen pada bulan Agustus 2023 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu Juli 2023 yang sebesar 3,3 juta dolar Amerika Serikat (AS). "Nilai ekspor bulan Agustus 2023 Provinsi Gorontalo adalah sebesar 5,9 juta dolar AS," ucap Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif di Gorontalo, Senin.

Ekspor yang melalui pelabuhan atau bandara di Provinsi Gorontalo pada bulan Agustus 2023 adalah sebesar 4,2 juta dolar AS yaitu komoditas ikan tuna dan udang/kepiting, gula/kembang gula, santan beku, bungkil kopra, dan pelet kayu. "Ekspor Gorontalo cukup menggembirakan dan ini pun belum termasuk sebenarnya langganan ekspor kita yaitu jagung, kemudian juga biasanya turunan kelapa," ujar Hanif.

Menurut dia, ekspor Gorontalo tinggi karena ada permintaan pelet kayu yang tinggi serta gula. "Di pelet kayu cukup prospek nih di kita, ini naik terus di bulan lalu juga, dari bulan lalu naik," kata Hanif.

Beberapa komoditi yang berasal dari Provinsi Gorontalo diekspor pada bulan Agustus 2023 melalui pelabuhan atau bandara di provinsi lain, yaitu melalui Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta dan Bandara Ngurah Rai di Bali.

Komoditi asal Provinsi Gorontalo yang diekspor melalui pada bulan Agustus 2023 melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya yaitu kelompok buah dan biji/kacang yang diolah dan diawetkan sebesar 1,3 juta dolar AS dengan nilai ekspor terbesar menuju Rusia yaitu 558 ribu dolar AS, serta negara lainnya.

Baca juga: Nilai tukar petani di NTB naik 1,17 persen
Baca juga: Ekonomi RI alami deflasi 0,02 persen bulan Agustus 2023


Selanjutnya berbagai makanan olahan diekspor ke Tiongkok sebesar 16,4 ribu dolar AS, kemudian kelompok komoditas paket pos, parsel diekspor ke Malaysia, Belanda dan Jepang melalui Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai.