Transportasi publik menjadi solusi atasi pencemaran udara di Jakarta

id TransJakarta, solusi pencemaran udara ibu kota,layanan TransJakarta,Jakarta Utara

Transportasi publik menjadi solusi atasi pencemaran udara di Jakarta

Direktur Utama TransJakarta Welfizon Yuza (tengah) menemui wartawan usai melaksanakan penanaman mangrove di Taman Wisata Alam Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (11/10/2023). ANTARA/Abdu Faisal

Jakarta (ANTARA) - Penggunaan transportasi publik kini menjadi salah satu solusi untuk mengatasi pencemaran udara di Ibu Kota karena layanannya sudah terhubung dengan lebih dari 80 persen keluarga di DKI Jakarta.

"Kami diberi tanggung jawab untuk melayani transportasi publik warga. Hari ini kalau kita lihat dari semua rute di seluruh Jakarta, lebih dari 80 persen keluarga DKI itu punya akses ke transportasi publik, terutama TransJakarta," kata Direktur Utama TransJakarta Welfizon Yuza usai acara penanaman mangrove di Taman Wisata Alam Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu.

Welfizon menambahkan, akses menaiki armada TransJakarta, baik itu "bus stop" maupun halte, juga bisa ditemukan dengan jarak maksimal 500 meter dari tempat kediaman warga Ibu Kota.

Setiap hari, TransJakarta mengoperasikan 4.000 armada, baik itu bus termasuk juga mikrotrans dan sudah melayani 238 rute dan dari 238 rute pelayanan TransJakarta se-DKI Jakarta ini, terdapat 68 rute yang beroperasi di Jakarta Utara. "Hari ini, kami sudah melayani sekitar 1 juta sampai 1,1 juta penumpang per hari. Ini menunjukkan bahwa transportasi publik sudah menjadi pilihan, sudah dipercaya dan harapan kami tentunya penggunaan transportasi publik ini akan menjadi solusi kemacetan dan juga polusi udara," kata Welfizon.

Ke depannya, pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan rute integrasi transportasi publik agar semakin memenuhi kebutuhan masyarakat.

Salah satunya dengan menambah layanan angkutan tempat asal (first miles) mikrotrans yang dapat menjadi penghubung (feeder) bagi pengguna yang akan menjangkau armada non bus raya terpadu (non-BRT) ataupun bus raya terpadu (BRT).

Baca juga: Kualitas udara di Jakarta Timur hari Rabu pagi tak sehat
Baca juga: Bekasi minta perusahaan terapkan industri hijau tekan polusi


Selain itu, pihaknya mengebut penggunaan kendaraan listrik agar mencapai 100 unit di akhir 2023. "Kami terus melakukan elektrifikasi armada, saat ini sudah beroperasi 52 unit dan akan jadi 100 unit di akhir 2023," kata Welfizon.