Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan informatika (Kominfo) bekerjasama dengan Atourin salah satu perusahaan teknologi sektor pariwisata, menyelenggarakan program Pelatihan Digitalisasi bagi Pelaku Pariwisata di Kabupaten Sumba Timur di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Program ini memiliki berbagai tujuan strategis seperti meningkatkan optimalisasi pemanfaatan infrastruktur TIK BAKTI yang telah dibangun yang sejalan dengan arah sasaran pengembangan infrastruktur TIK BAKTI serta mendorong para pegiat wisata untuk memahami hospitality serta digital branding dan marketing," kata Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah BAKTI Kementerian Komunikasi dan informatika, Bambang Noegroho, dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis.
Bambang menjelaskan sejumlah faktor pelatihan dilaksanakan di Kabupaten Sumba Timur karena disana memiliki potensi wisata alam yang sangat melimpah mulai dari wilayah perbukitan, pesisir, padang sabana, air terjun, dan lainnya.
"Kabupaten ini juga memiliki seni budaya yang beragam serta banyak desa dengan nuansa rumah adat yang masih alami dan menarik, " ucapnya.
Bambang juga menambahkan sebanyak 30 pegiat pariwisata dari 15 desa wisata mendapatkan pelatihan dan pendampingan selama 2 hari di Hotel Padadita Beach pada tanggal 30-31 Oktober 2023.
"Desa wisata tersebut adalah Pambotanjara, Tandulajangga, Watuhadang, Mondu, Kaliuda, Lainjanji, Tarimbang, Praimadita, Rindi, Kadumbul, Lambanapu, Malumbi, Matawai, Prailiu, dan Napu, " ucapnya.
Sementara itu Staf Direktorat Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah BAKTI Kominfo, Ariella Cindy menjelaskan, BAKTI Kominfo setiap tahun rutin memiliki program untuk meningkatkan akses internet dan kapasitas sumber daya manusia di Sumba Timur.
"Kami berharap dukungan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku pariwisata yang ada di Sumba Timur," ujarnya.
Kemudian Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Timur, Ida Bagus Putu Punia mengaku senang 14 desa wisata yang telah memiliki (Surat Keputusan)SK di Kabupaten Sumba Timur bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan ini selama dua hari ke depan.
“Ini akan sangat bermanfaat untuk diimplementasikan di desa wisata masing-masing agar dapat meningkatkan kualitas dan daya saing desa,” katanya.
Sementara itu Chief Executive Officer (CEO) Atourin, Benarivo Triadi Putra mengatakan, selain pemahaman informasi sesuai modul pelatihan, peserta juga dibekali dengan keahlian teknis tepat guna misalnya fotografi dan hospitality yang bisa langsung diterapkan oleh mereka.
"Peserta terlihat sangat semangat dan antusias selama pelatihan berlangsung. Atourin juga membantu proses on-boarding desa wisata dan produk paket wisata mereka di platform Atourin," jelasnya.
Benarivo menjelaskan Atourin juga berkomitmen untuk mendampingi desa wisata peserta setelah pelatihan selesai dengan harapan semua materi dan keahlian yang diberikan selama pelatihan benar bisa terimplementasi dengan baik di desa wisata tersebut.
Baca juga: Kominfo antisipasi fenomena "deepfake" menjelang Pemilu
Baca juga: Tuntutan tiga terdakwa BTS Kominfo dibacakan 30 Oktober
"Diharapkan dengan digitalisasi desa wisata ini, maka terjadi potensi peningkatan kunjungan wisatawan dan pendapatan di desa wisata tersebut. Pastinya para peserta pelatihan ini bisa menjadi local champion dalam memajukan desa wisata masing-masing melalui digitalisasi," kata Benarivo.