Airlangga: Golkar satu-satunya partai jaga program ekonomi Jokowi

id Airlangga Hartarto,Golkar,Jokowi

Airlangga: Golkar satu-satunya partai jaga program ekonomi Jokowi

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto di Jogja Expo Center, Yogyakarta, Minggu (24/12/2023). ANTARA/HO-Golkar

Golkar satu-satunya partai yang menjaga dari awal hingga akhir
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut pihaknya adalah satu-satunya partai politik yang menjaga program ekonomi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dari awal hingga akhir masa kepemimpinan.

"Golkar satu-satunya partai yang menjaga dari awal hingga akhir. Golkar bukan saja menjadi the last man standing Pak Jokowi, tapi juga mengawal program ekonomi Pak Jokowi hingga akhir," kata Airlangga di Jogja Expo Center, Yogyakarta, Minggu (24/12), sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta, Senin.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu mengatakan Presiden Jokowi telah mengembangkan industri di Indonesia menjadi lebih maju dari apa yang telah dimulai oleh Presiden Pertama Kedua RI Soeharto.

Menurutnya, industrialisasi untuk mengantarkan Indonesia menjadi negara maju telah digencarkan di era Presiden Soeharto. Kini, kata dia, Presiden Jokowi mendorong industrialisasi jauh ke depan menuju arah Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Golkar tanggapi dukungan Jusuf Kalla ke AMIN

Kebijakan hilirisasi industri yang dilakukan Presiden Jokowi, kata Airlangga, menjadi estafet dari program yang telah dimulai Presiden Soeharto.

"Kita masih ingat Trilogi Pembangunan Presiden Soeharto: pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan stabilitas politik. Apa yang sudah dicanangkan Presiden Soeharto waktu itu, kini juga dilakukan di era Presiden Jokowi," tuturnya.

Baca juga: Menko Perekonomian menjelaskan upaya pembukaan akses pasar ke 300 petani

Ia pun tidak heran jika hasil survei internasional menempatkan Presiden Jokowi dan Presiden Soeharto sebagai dua presiden terbaik untuk Indonesia.

"Survei internasional, presiden terbaik Indonesia itu ada dua, Jokowi dengan 32 persen dan Soeharto dengan 31 persen," ujar Airlangga.

Baca juga: Pemerintah berikan insentif ke Bulog pembebasan bea masuk beras