PIPA AIR BAWAH LAUT UNTUK GILI TRAWANGAN

id

     Gili Trawangan, NTB, 9/7 (ANTARA) - Pemerintah tengah membangun jaringan perpipaan di bawah laut untuk memasok kebutuhan air bersih penghuni Gili Trawangan, obyek wisata pulau kecil di wilayah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).

     Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Lombok Barat, Djohan Sjamsu mengatakan di Gili Trawangan, Selasa, pembangunan jaringan air bersih di bawah laut itu sudah mulai dikerjakan.

     Anggaran pembangunan bersumber dari bantuan swasta nasional yang penyaluran dananya melalui Departemen Kesehatan (Depkes) kepada daerah otonom baru Kabupaten Lombok Utara (KLU).

     "Ditargetkan tahun ini, jaringan perpipaan untuk memasok air bersih ke Gili Trawangan itu dapat dirampungkan," ujarnya.

     Mantan Kepala Biro Umum Setda NTB itu mengatakan, hingga kini penghuni dan pengunjung Gili Trawangan masih kesulitan air bersih meskipun pembangunan infrastruktur pariwisata di pulau itu berkembang pesat.

     Pulau yang dihuni sekitar 800 jiwa itu merupakan kawasan wisata yang sudah dikenal luas kalangan wisatawan mancanegara maupun domestik, yang setiap tahun pengunjungnya mencapai ribuan orang.

     Gili Trawangan dapat ditempuh hanya 15 menit jika menggunakan "speedboat" atau 50 menit dengan perahu bermesin dari pantai Pulau Lombok. Jika pengunjung memiliki sertifikat menyelam, dapat menyelami hamparan koral menakjubkan di sekitar gili tersebut, atau Snorkeling.

     Sejauh ini, sebagian besar kebutuhan air bersih penghuni dan pengunjung Gili Trawangan dipasok dari daratan Pulau Lombok mengunakan perahu motor. Upaya penyulingan air laut menjadi air bersih untuk kebutuhan tertentu sudah dilakukan namun hanya pada titik tertentu.

     Karena itu, diupayakan jaringan air bersih di bawah laut agar kebutuhan air bersih penghuni dan pengunjung pulau kecil yang diminati wisatawan mancanegara itu dapat terpenuhi, ujar Djohan.

     Sementara Kahumas Hotel Vila Ombak, Rahayu Lestari mengatakan, pihaknya sangat berharap pembangunan jaringan perpipaan di bawah laut untuk meningkatkan pasokan air bersih itu dapat dirampungkan dalam waktu dekat.

     Menurut dia, seringkali para wisatawan mengeluhkan keterbatasan air besih sehingga upaya pemerintah itu patut didukung semua pihak.

     "Selama ini kami pasok air bersih dari Teluk Kodek, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara dan upaya penyulingan air laut di beberapa titik, namun belum juga memuaskan para pengunjung," ujarnya.

     Rayahu menyebut keutuhan air bersih Hotel Vila Ombak mencapai lima kubik/jam, namun baru tersedia 1,1 kubik/jam atau masih kekurangan lebih dari tiga kubik/jam.

     "Kalau saja pasokan air bersih cukup memadai, maka dipastikan pengunjung terutama wisatawan mancanegara makin banyak yang datang ke pulau ini, terutama dari Jerman, Inggris dan Prancis yang mendominasi kunjungan wisman," ujarnya. (*)