Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) segera memiliki gedung Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) sebagai pusat sistem informasi dan komunikasi penanggulangan bencana di kota itu.
"Rencananya usai Idul Fitri 1445 Hijriah tahapan pembangunan Pusdalops dimulai," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Rabu.
Pembangunan Pusdalops merupakan program dari pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, sehingga berbagai proses sepenuhnya dilaksanakan pemerintah pusat dengan total anggaran hampir Rp2 miliar.
Baca juga: Pemkot Mataram menyiapkan lahan bangun Pusdalops kebencanaan
"Kita hanya diminta siapkan lahan dan menerima barang jadi," katanya.
Untuk lokasinya, kata Mahfuddin, Pusdalops akan dibangun di samping gedung BPBD Kota Mataram Jalan Lingkar Selatan dengan luas lahan 400 meter persegi dan rencananya gedung Pusdalops akan dibangun dengan ukuran 17x20 meter.
Menurutnya, gedung Pusdalops tersebut nantinya dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana pendukung seperti media center, command center, ruang pertemuan, serta perangkat komunikasi kebencanaan.
"Keberadaan Pusdalops dapat memberikan dukungan kegiatan pada saat sebelum bencana, yakni pengumpul, pengolah, penyaji data dan informasi kebencanaan," katanya.
Baca juga: BNPB RI akan bangun gedung Pusdalops di Mataram
Mahfuddin mengatakan pembangunan Pusdalops itu bagian dari program IDRIP (Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project) atau Proyek Prakarsa Ketangguhan Bencana Indonesia tahun 2023.
Kota Mataram menjadi salah satu daerah dari 30 kabupaten/kota se-Indonesia sebagai lokasi pelaksanaan program IDRIP. Di NTB, Kota Mataram terpilih bersama Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Utara.
Program IDRIP dimulai 2023, berupa pembentukan desa/kelurahan tangguh bencana, sehingga tahun 2024, tersisa dua program, yakni pembangunan Pusdalops dan pemasangan early warning system atau sistem peringatan dini tsunami sebanyak delapan titik.
"Dua program IDRIP, yakni pembangunan Pusdalops dan pemasangan 'arly warning system ditargetkan rampung tahun 2024," katanya.
Mahfuddin menambahkan Kota Mataram terpilih menjadi lokasi pelaksanaan IDRIP dengan pertimbangan, karena menjadi pusat konsentrasi masyarakat, sosial, ekonomi, pariwisata, pendidikan, dan lainnya.
Selain itu, Kota Mataram merupakan salah satu dari 10 kabupaten/kota di NTB yang memiliki enam jenis bencana dari 10 jenis bencana yang kerap terjadi di NTB.
Selain gempa disertai tsunami, bencana lain yang mengancam wilayah Kota Mataram adalah banjir, kebakaran pemukiman, konflik sosial, gelombang pantai, dan abrasi.
"IDRIP ini terkait penanganan berbasis gempa dan tsunami. Karena itu, program IDRIP bentuknya lebih pada pelaksanaan kegiatan menciptakan tangguh bencana, tidak dalam bentuk anggaran," katanya.
Gedung Pusdalops jadi pusat sistem informasi bencana di Mataram
Rencananya usai Idul Fitri 1445 Hijriah tahapan pembangunan Pusdalops dimulai