Banjir mendominasi bencana di NTB selama Januari - Maret 2024

id BPBD NTB,Bencana Alam NTB,NTB,banjir,banjir NTB

Banjir mendominasi bencana di NTB selama Januari - Maret 2024

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahmadi, di Mataram, Rabu (3/4/2024). (ANTARA/Nur Imansyah).

Pada periode 1 Januari sampai dengan 31 Maret 2024 telah terjadi bencana alam sebanyak 54 kejadian
Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkapkan banjir mendominasi bencana yang melanda wilayah tersebut selama Januari hingga Maret 2024 yang mencapai 54 kejadian.

"Pada periode 1 Januari sampai dengan 31 Maret 2024 telah terjadi bencana alam sebanyak 54 kejadian. Dari jumlah tersebut, bencana yang paling sering terjadi yaitu bencana banjir atau banjir bandang dengan 22 kejadian," kata Kepala BPBD NTB, Ahmadi di Mataram, Rabu.  

Selain banjir, sebut Ahmadi, cuaca ekstrem atau angin puting beliung juga banyak terjadi di NTB. Untuk angin puting beliung sebanyak 23 kejadian, tanah longsor enam kejadian, serta gelombang pasang atau rob tiga kejadian. 

Baca juga: BPBD Bima data dampak banjir terjang puluhan rumah di Monta

Ahmadi mengatakan di periode tersebut ada beberapa jenis bencana yang nihil yaitu kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan. Namun di tahun 2023 lalu, bencana kekeringan terjadi di sembilan kabupaten dan kota di NTB.

"Total jumlah jiwa yang terdampak dari Januari - Maret kemarin sebanyak 29.336 jiwa. Terdapat 16 orang luka-luka dan 1 orang meninggal dunia," terangnya.

Untuk dampak bencana alam tersebut selama Januari - Maret yaitu satu bendungan dan enam tanggul rusak. Kemudian sebanyak 132 rumah rusak, satu fasilitas ibadah, satu fasilitas pendidikan serta 40 hektar sawah.  

Ahmadi mengatakan, menurut BMKG, curah hujan di wilayah NTB pada dasarian III Maret 2024 secara umum dalam kategori rendah yaitu 0 - 50 mm/dasarian hingga menengah yaitu 101 - 150 mm/dasarian.

Baca juga: Alhamdulillah!! Banjir di Kabupaten Bima surut

Hanya sebagian kecil wilayah yang memiliki kategori hujan tinggi seperti Lombok Tengah bagian utara dan Lombok Timur bagian barat. Sifat hujan pada dasarian III Maret 2024 di wilayah NTB bervariasi kategori Bawah Normal (BN) hingga katagori Atas Normal (AN)

"Saat ini wilayah NTB berada pada periode peralihan musim hujan menuju musim kemarau, masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat disertai angin kencang yang dapat terjadi secara tiba - tiba dan bersifat lokal, banjir dan tanah longsor," ujarnya.

Baca juga: Banjir bandang kembali melanda sejumlah wilayah di Sumbawa

BMKG Stasiun Klimatologi NTB sebelumnya mengeluarkan peringatan dini potensi curah hujan tinggi di sejumlah wilayah di NTB awal April 2024. Secara umum, pada dasarian I April 2024 yaitu tanggal 1 - 10 April diprediksi hampir seluruh wilayah NTB masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas di atas 50 mm/dasarian dengan probabilitas di atas 80 persen.

Stasiun BMKG Stasiun Klimatologi NTB Angga Permana mengatakan, terdapat potensi terjadi hujan dengan intensitas di atas 100 mm/dasarian dengan probabilitas lebih dari 70 persen di sebagian besar Pulau Lombok, sebagian Sumbawa Barat bagian timur, Sumbawa, Dompu, Kota Bima dan sebagian besar Kabupaten Bima bagian barat.

Peringatan dini curah hujan tinggi pada level Awas ada di tiga wilayah di NTB yaitu di Kecamatan Tambora Kabupaten Bima, Kecamatan Pekat Dompu, dan Kecamatan Labuan Badas Kabupaten Sumbawa.

Baca juga: Banjir bandang dan tanah longsor kembali terjang Sumbawa NTB