Mataram (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) NusaTenggara Barat (NTB) mengingatkan Pemerintah Provinsi NTB untuk mewaspadai kenaikan harga beras karena pengaruhnya terhadap lonjakan inflasi cukup besar.
"Kalau dari sisi perkembangan harga, perlu diantisipasi itu harga beras. Karena harga beras ini sudah beranjak naik kalau kita lihat sekarang," kata Kepala BPS NTB Wahyudin di Mataram, Rabu.
Ia mengungkapkan beras menjadi penyumbang bobot paling tinggi inflasi dibanding komoditi lain. Sebab, bila harga beras naik maka komoditi lain juga berpengaruh.
"Jadi beras itu paling tinggi untuk inflasi, sehingga perlu diantisipasi karena gejolak harga beras itu menentukan inflasi kita naik," ujarnya.
Baca juga: Panen raya, Masyarakat NTB diminta tidak panik dengan harga beras naik
Menurut Wahyudin, upaya yang harus dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB untuk bisa meredam kenaikan harga beras, adalah dengan cara memperbanyak operasi pasar.
"Upaya pengendalian harus ada operasi pasar," ucap Wahyudin.
Ia mengakui saat ini NTB sudah kedatangan beras impor dari Vietnam sebanyak 10.500 ton dan 2.000 beras dari luar daerah yang masuk ke NTB melalui Bulog seperti dari Jawa, dan Bali, sehingga total beras yang masuk ke NTB sebanyak 12.500 ton.
"Kebijakan impor ini untuk penuhi stok pangan nasional yang ada di NTB. Bahkan kalau kita bicara stok, NTB belum mencukupi karena yang ada sekitar 50 ribu ton," ujarnya.
Baca juga: Harga beras naik dan upaya bangun kemandirian pangan nasional
Namun di sisi lain, lanjutnya, panen raya pertama di NTB sudah selesai dan saat ini sudah masuk musim tanam kedua. Keadaan ini, tentu membuat harga beras di NTB menjadi naik, meski kenaikannya hanya sedikit yaitu 0,5 persen.
"Tapi meski harga beras naik 0,5 persen jangan di anggap main-main kalau beras sudah naik begitu," ujarnya lagi.
Wahyudin menyebutkan untuk beras medium dijual di kisaran Rp10.000 sampai Rp12.300 per kilogram dan beras premium Rp14.000 per kilogram.
"Artinya ketika harga beras naik berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Makanya, untuk menekan harga ini salah satunya harus dengan operasi pasar," katanya.
Baca juga: Pemerintah percepat penyaluran beras SPHP ke pasar
Baca juga: ANTARA NTB bicara soal cuaca ekstrem hingga harga beras naik
Berita Terkait
Kemarin, rehabilitasi narkoba, kampanye ricuh hingga ajak warga gemar makan ikan di NTB
Jumat, 22 November 2024 7:16
Jelang Nataru, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus sidak SPBU di NTB
Jumat, 22 November 2024 7:12
Pemprov NTB ajak masyarakat gemar makan ikan guna cegah stunting
Jumat, 22 November 2024 0:46
Museum Negeri NTB pamerkan koleksi naskah kuno dan kain di Surabaya
Kamis, 21 November 2024 20:58
Anggaran program Makan Siang Gratis di Lombok Tengah masuk APBD 2025
Kamis, 21 November 2024 18:28
Ratusan personel TNI bantu Polri amankan Pilkada NTB 2024
Kamis, 21 November 2024 18:14
Komunitas masyarakat pelopor rehabilitasi narkoba dibentuk di Mataram
Kamis, 21 November 2024 16:56
Pengumpulan zakat di Lombok Timur capai Rp15 miliar
Kamis, 21 November 2024 16:38