Pertumbuhan ekonomi Vietnam capai 6,42 persen di semester I

id Pertumbuhan ekonomi vietnam, PDB Vietnam

Pertumbuhan ekonomi Vietnam capai 6,42 persen di semester I

Foto yang diambil pada 23 April 2023 menunjukkan pemandangan Hanoi, ibu kota Vietnam. (Xinhua/Hu Jiali)

Hanoi (ANTARA) - Ekonomi Vietnam tumbuh sebesar 6,42 persen dalam enam bulan pertama tahun 2024, menurut Kantor Statistik Umum (GSO) pada konferensi pers di Hanoi, Sabtu. Menurut GSO, capaian tersebut sedikit lebih rendah dari angka 6,58 persen pada periode yang sama tahun 2022 dalam periode 2020-2024.

Dari total pertumbuhan nilai tambah ekonomi, sektor agro-kehutanan-perikanan, industri-konstruksi, dan jasa tumbuh sebesar 3,38 persen; 7,51 persen; dan 6,64 persen, masing-masing berkontribusi sebesar 5,96 persen; 44,28 persen; dan 49,76 persen.

GSO juga menyoroti bahwa dalam sektor jasa, ekspor melonjak, sejalan dengan pemulihan global dalam permintaan konsumen, yang berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Mengenai struktur ekonomi pada semester pertama, agro-kehutanan-perikanan menyumbang 11,55 persen, sedangkan industri-konstruksi dan industri layanan menyumbang 36,44 persen dan 43,35 persen

Dalam hal penggunaan produk domestik bruto (PDB) pada periode tersebut, konsumsi akhir dan akumulasi aset naik sebesar 5,78 persen dan 6,72 persen tahun ke tahun, berkontribusi 64,26 persen dan 35,15 persen terhadap pertumbuhan ekonomi keseluruhan.

Ekspor dan impor barang dan jasa, naik sebesar 16,89 persen dan 16,95 persen, dengan neraca perdagangan berkontribusi 0,59 persen. Untuk kuartal kedua, pertumbuhan ekonomi negara itu mencapai 6,93 persen, sedikit lebih rendah dari angka 7,99 persen pada kuartal kedua tahun 2022 pada periode 2020-2024.

Berbicara di acara tersebut, Direktur Jenderal GSO Nguyen Thi Huong mengatakan situasi sosial ekonomi Vietnam pada kuartal kedua mencapai hasil positif di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Baca juga: Dubes RI-Vietnam soroti pentingnya kualitas produk
Baca juga: Timnas Irak kemenangan Grup F usai tekuk Vietnam 3-1

Kebijakan manajemen pemerintah, yang dipimpin oleh Perdana Menteri dan berbagai kementerian dan daerah, secara bertahap terbukti efektif, memastikan kelancaran operasi rantai pasokan dan distribusi barang dan jasa.

Kemudian mengurangi suku bunga pinjaman, menstabilkan pasar valuta asing, mendorong pencairan investasi publik, dan melaksanakan paket kredit untuk mendukung berbagai sektor.

Sumber:VNA-OANA