Pendapatan ASN Mataram Dipotong untuk Zakat

id Zakat ASN Mataram

Pendapatan ASN Mataram Dipotong untuk Zakat

"Selain gaji dan tunjangan kinerja daerah (TKD), pendapatan lainnya juga akan dipotong zakat 2,5 persen"

Mataram (Antaranews NTB)- Pemerintah Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat akan memberlakukan pemotongan pendapatan Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya bagi muslim di daerah itu sebesar 2,5 persen untuk zakat mulai Januari 2018.

"Selain gaji dan tunjangan kinerja daerah (TKD), pendapatan lainnya juga akan dipotong zakat 2,5 persen. Sebelumnya, pemotongan hanya dilakukan pada gaji," kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Mataram Baiq Nelly Kusumawati di Mataram, Senin.

Dikatakan, pemotongan pendapatan ASN tersebut sesuai dengan kesepakatan antara pemerintah kota dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram selaku lembaga pengelola melalui surat edaran dan permakluman secara resmi.

Kebijakan pemotongan penghasilan ASN sebesar 2,5 persen tersebut, juga berdasarkan ajaran agama yang mewajibkan semua umat muslim mengeluarkan 2,5 persen dari rezeki yang diterima.

"Sejauh ini tidak ada keberatan dari para ASN terhadap kebijakan pemotongan itu, harapannya kewajiban mereka berzakat bisa disadari untuk membersihkan diri dan ada hak fakir miskin disetiap rezeki kita," katanya.

Ketua Baznas Kota Mataram H Mahsar Malacca sebelumnya mengatakan, dengan adanya kesepakatan itu, Baznas menargetkan menghimpun zakat, infak dan sedekah (ZIS) sebesar Rp6 miliar pada 2018.

"Target tersebut naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp4,8 miliar, karena adanya kebijakan semua ASN muslim akan ditarik mengeluarkan zakat 2,5 persen dari gaji, TKD dan pendapatan lain," katanya.

Dengan tingginya target tersebut, pihaknya juga aktif melakukan sosialisasi kepada para ASN dan memberikan pencerahan tentang kewajiban berzakat yang sudah ada dalam Al Quran.

Selain itu, Baznas juga rutin memberikan informasi kegiatan terhadap penyaluran bantuan yang bersumber dari ZIS ASN termasuk realisasi ZIS dan saldo akhir.

"Laporan-laporan tertulis tetang kegiatan kami itu kami buat dalam bentuk buletin yang kami terbitkan tiga bulan sekali dan di kirim ke semua organisasi perangkat daerah (OPD)," katanya.

Dikatakan, ZIS yang dikeluarkan ASN melalui Baznas disalurkan kembali melalui berbagai program kemaslahatan umat yang terbagi dalam lima program, yakni Mataram Peduli, Mataram Sejahtera, Mataram Cerdas, Mataram Sehat, dan Mataram Takwa.

Dalam Program Mataram Peduli, katanya, diperuntukkan bagi kaum duafa berupa bantuan kepada fakir miskin, bedah rumah, santunan lansia dan bantuan bencana alam.

Sedangkan Program Mataram Sejahtera adalah pemberian bantuan modal dan bantuan bergulir bagi usaha kecil, Mataram Cerdas berupa program beasiswa.

Untuk Mataram Sehat adalah bantuan bagi warga miskin yang memiliki penyakit berat dan membutuhkan penanganan darurat.

"Sementara Program Mataram Takwa merupakan bantuan bagi marbot, guru mengaji, mualaf dan lainnya," sebutnya. (*)