Mataram (Antaranews NTB) - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani menggandeng Forum Kepala Desa Resor Joben, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, untuk membantu menjaga kelestarian kawasan taman nasional.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) R Agus Budi Santosa, mengatakan keenam desa yang menjadi mitra polisi kehutanan sudah memiliki awig-awig atau instrumen hukum adat dalam pelestarian kawasan hutan yang telah disepakati seluruh kepala desa (kades).
"Para kades telah sepakat untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan rehabilitasi kawasan hutan karena masyarakat sekitar telah menerima banyak manfaat dari kawasan TNGR," katanya.
Ia mengatakan salah satu bentuk komitmen para kades terhadap upaya menjaga kelestarian taman nasional adalah melakukan penanaman 1.000 batang bibit pohon jenis johar dan sentul di sekitar Resort Joben SPW II pada Rabu (24/1).
Kegiatan tersebut sebagai rangkaian silaturahmi BTNGR dengan Forum Kepala Desa Resort Joben, untuk membahas peran Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara dalam mendukung pembangunan desa.
Dalam pertemuan tersebut, BTNGR juga mendorong ara kepala desa untuk lebih kreatif dalam mengembangkan ekowisata di sekitar Resort Joben, salah satunya wisata berkuda.
"Kami juga akan membantu pengembangan biogas yang telah ada di Desa Pesanggrahan. Kami juga mengharapkan masyarakat segera menyusun proposal untuk pengajuan bantuan bibit ikan dan biogas," ujarnya.
TNGR adalah salah satu ekosistem dengan tipe hutan hujan pegunungan dan savana yang terletak di Pulau Lombok.
TNGR ditetapkan sebagai kawasan Taman Nasional melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.280/Kpts-II/1997 dengan luas 40.000 hektare walaupun di lapangan luasnya lebih dari 41.000 hektare.
Kawasan taman nasional itu juga memiliki ragam flora, antara lain jelatang (laportea stimulans), dedurenan (aglaea argentea), bayur (pterospermum Javanicum), beringin (ficus Benjamina), cemara gunung (casuarina junghuniana) dan bunga eidelweis (anaphalis javanica), serta beberapa macam anggrek hutan endemik, yaitu perisstylus rinjaniensis dan p.lombokensis.
Sementara ragam fauna adalah musang Rinjani (paradoxurus hemaprhoditus rinjanicus), rusa (muntiacus muntjak nainggolani), lutung budeng trachypithecus auratus kohlbruggei), trenggiling (manis javanicus), burung cikukua tanduk (philemon buceroides neglectus), dan beberapa jenis reptilia serta jenis ikan air tawar yang hidup di danau Segara Anak. (*)