Lombok Barat (Antaranews NTB) - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, menyambut baik dan akan mendukung penuh penyelenggaraan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) ke-3 di Pulau Lombok mulai 4-9 Mei 2018.
"Lombok Barat akan berpartisipasi dengan menyediakan `Marine village` dan terlibat dalam acara pembukaan. Kami akan mendirikan stand-stand sebanyak 40 unit," kata Sekretaris Daerah Lombok Barat H Mohammad Taufiq, pada rapat koordinasi Satuan Tugas MNEK 2018 di Gerung, Rabu.
Ia mengatakan masing-masing stand nantinya akan diisi dengan aneka makanan tradisional, seperti pelecing kangkung, ayam taliwang dan sebagainya.
Selain itu juga bermacam suvenir hasil kerajinan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Kabupaten Lombok Barat, dan aneka produk unggulan daerah lainnya.
Untuk acara pembukaan, Pemkab Lombok Barat akan menampilkan aneka kesenian, seperti tarian kolosal "gendang beleq" (gendang besar) dan jenis kesenian lainnya.
"Kami juga tentu akan berpartisipasi dalam hal menjaga kondusivitas daerah selama event nasional tersebut. Makanya dalam rapat ini juga dibahas mengenai pengamanan selama berlangsungnya acara," kata Taufik.
Sementara itu, Kolonel Laut (P) Antonius Widyo Utomo, selaku ketua rombongan mengaku bangga dan antusias melihat paparan yang disampaikan Sekda Lombok Barat H Mohammad Taufiq.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Lombok Barat dan jajaran atas kesanggupan dan partisipasinya dalam kegiatan MNEK 2018. Semoga semua berjalan sesuai harapan kita semua," katanya.
MNEK, kata dia, memiliki makna strategis untuk mempromosikan kedaulatan wilayah laut Indonesia melalui kemitraan Angkatan Laut di dunia.
MNEK 2018 rencananya akan dimeriahkan dengan kirab budaya yang menampilkan potensi budaya daerah, karya bhakti, wisata kota, pelayanan kesehatan, atraksi rakyat. Selain itu, pameran maritim dan peralatan perang, kemah pesisir, transplantasi terumbu karang, "cultur perfomance", lari dan bersepeda santai.
"Nantinya juga akan didirikan monumen MNEK ke-3 sebagai penanda historikal bahwa kegiatan ini sudah berlangsung di Pulau Lombok," kata Antonius. (*)