NTB tawarkan Jatim relokasi investasi

id Tawarkan relokasi investasi

NTB tawarkan Jatim relokasi investasi

Kepala DPMPTSP NTB H Lalu Gita Ariadi (kanan), menerima cenderamata dari Pimpinan Rombongan Delegasi Jatim Soecipto. (Foto Antaranews NTB/ist)

Samota memiliki potensi perikanan yang melimpah, ada juga beberapa jenis komoditas perkebunan, dan potensi peternakan serta komoditas strategis lainnya
Mataram (Antaranews NTB) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menawarkan relokasi investasi dan agro industri kepada Pemprov Jawa Timur, terutama ke kawasan Teluk Saleh, Moyo dan Tambora (Samota) sesuai dengan komoditas unggulan yang dikembangkan di daerah tersebut.

"Samota memiliki potensi perikanan yang melimpah, ada juga beberapa jenis komoditas perkebunan, dan potensi peternakan serta komoditas strategis lainnya," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB H Lalu Gita Ariadi, di Mataram, Senin.

Tawaran tersebut disampaikan kepada 15 orang delegasi Pemprov Jatim yang berasal dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD).

Kedatangan delegasi Pemprov Jatim yang dipimpin Soecipto dari Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, bertujuan untuk melanjutkan dan meningkatkan kerja sama pembangunan ekonomi yang sudah ada antara NTB dengan Jatim.

Gita yang memimpin pertemuan tersebut menyambut baik antusiasme Pemprov Jatim untuk melanjutkan kerja sama ekonomi. Pasalnya, Pelabuhan Gili Mas, di Kabupaten Lombok Barat, diharapkan beroperasi pada 2019, sehingga konektivitas dan distribusi logistik dan komoditas dari Jatim ke NTB dan sebaliknya semakin terjamin.

"Makanya, saya mengimbau ada relokasi investasi dan relokasi agro industri dari Jatim ke NTB, khususnya ke kawasan Samota," kata mantan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB ini.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB Drh Aminurrahman memaparkan keunggulan ternak NTB yang terbebas dari berbagai jenis penyakit sehingga beberapa provinsi berani membeli sapi potong dan bibit dari NTB.

"Untuk kerja sama ekonomi bidang peternakan, kami masih mungkin untuk mengirim 1.000 ekor sapi per bulan ke Jatim bila dibutuhkan," katanya.

Potensi ekonomi dan peluang kerja sama juga dipaparkan secara bergantian oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Perdagangan, Dinas Perindustrian, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Dinas Pariwisata NTB.

Menanggapi pemaparan dari jajaran Pemprov NTB, pimpinan rombongan delegasi Pemrov Jatim, Soecipto mengakui bahwa berbagai komoditas unggulan seperti hasil-hasil perikanan, pertanian, perkebunan, peternakan dan lain-lain banyak dipasok dari NTB.

"Kami melihat potensi NTB luar biasa dan kami berkomitmen meneruskan kerja sama ekonomi yang selama ini sudah ada. Kami dari Jatim sudah membuat Kantor Dagang Jatim di NTB," ujarnya.

Setelah pertemuan, kegiatan dilanjutkan dengan observasi lapangan ke kantor OPD dan sentra-sentra ekonomi terdekat. Pertemuan tersebut akan ditindaklanjuti dengan pertemuan teknis yang lebih konkret untuk kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan antara Jatim dan NTB. (*)