Pemkab Lombok Utara gelar gebyar produk UMKM

id bumdes mart,gebyar umkm,lombok utara,asisten II

Pemkab Lombok Utara gelar gebyar produk UMKM

Asisten II bidang pembangunan setda Lombok Utara Ir Hermanto saat memberikan penjelasan kepada wartawan pada acara jumpa pers gebyar UMKM di Tanjung, Selasa (134/3). Foto Humas dan Protokol Setda KLU.

Harapan saya pada gebyar semua Organisasi Perangkat daerah (OPD) bisa membeli produk UMKM Lombok Utara. Kalau bukan kita siapa lagi yang memulai
Mataram (Antaranews NTB) - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara menggelar gebyar produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mart di Tanjung, Rabu (14/3) sebagai sebuah terobosan untuk mengembangkan produk dan komoditas UMKM di daerah ini.
 
Humas dan Protokol Setda Lombok Utara melalui siaran pers yang diterima di Mataram, Rabu, menyebutkan  Asisten II Setda Lombok Utara bidang Ekonomi Pembangunan Ir Hermanto menyatakan pihaknya telah memberikan bantuan kepada enam BUMDes Mart yang ada di enam desa di Kabupaten Lombok Utara.

Ia mengatakan tujuan dari kegiatan ini, selain untuk menyeleksi produk yang masuk BUMDes Mart dan meningkatkan kapasitas UMKM juga bekerja sama dengan pengusaha oleh-oleh yang tertarik dengan produk uasaha kecil di Lombok Utara.

Menurut Hermanto, rencana kegiatan di mulai dari Bimtek, gebyar produk dan lokakarya hasil kerja sama Konsorsium Kompak dan PT Usaha Desa Sejahtera.

"Harapan saya pada gebyar  semua Organisasi Perangkat daerah (OPD) bisa membeli produk UMKM Lombok Utara. Kalau bukan kita siapa lagi yang memulai," katanya.

Sementara itu Koordinator Konsorsium Kompak Kabupaten Lombok Utara, Mawar Junita mengatakan Kompak bekerja sama dengan Pemda  dan pemerintah desa untuk membina BUMDes Mart yang dibentuk agar produk para UKM bisa masuk ke BUMDes Mart sebesar 10 persen.

Dia mengaku sudah mendaftar 100 UMKM yang dibimbing secara teknis, serta digelarnya gebyar produk dan lokakarya.

"Pada Gebyar Produk dan Lokakarya akan dilakukan penilaian oleh PT Usaha Desa Sejahtera, produk mana yang bisa masuk dan yang tidak bisa masuk. Ini akan jadi PR kita bersama," katanya.

Menurut Mawar Junita, ini berkaitan pula dengan launching BUMDes Mart pada 22 Maret 2018.

Sementara itu Aziz Setyawijaya dari PT usaha Desa Sejahtera mengatakan apa yang dilakukan Pemda Lombok Utara ini merupakan terobosan yang memberikan ruang untuk pemasaran produk yang akan dibeli oleh BUMDes Mart, sebesar 10 persen melalui seleksi.

"Empat kriteria produk yang bisa masuk BUMDes Mart diantaranya berkategori otomatis ke BUMDes Mart dan bisa dipasarkan ke luar daerah. Selain itu produk hanya mampu sampai BUMDes Mart, sebagian bisa masuk dengan bimbingan dan tindak lanjut penyempurnaan dan produk yang masih tidak layak dan memerlukan bimbingan berkala," katanya.

Aziz Setyawijaya mengatakjan Usaha Desa 10 persen produk lokal itu sama dengan 40 item produk yang masuk BUMDes Mart, tetapi nanti disesuaikan dengan selera pasar. Jika beras lebih banyak yang laku maka tentu bahan pkok itu  yang banyak dijual dan masuk BUMDes Mart.

"Bagaimna BUMDes Mart bisa bersaing, ini perlu dukungan kita bersama serta manjaga kulitas layanan. Kami akan menempel kotak saran pada tiap BUMDes Mart dengan memonitoring selama 6 bulan ke depan, jika tidak akan dievaluasi, karena BUMDes Mart ini bisnis di atas bisnis," katanya.(*)