Jakarta (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mengadakan pelatihan konsep environmental, social, and governance (ESG) untuk siswa dan guru dari lima SMK pelayaran di Jakarta.
Program tersebut bertujuan mengintegrasikan ESG ke dalam kurikulum sekolah sehingga lulusan SMK pelayaran dapat mempromosikan praktik keberlanjutan di industri maritim.
"Generasi muda memiliki peran penting dalam keberlanjutan sektor maritim. Upaya ini bukan hanya tanggung jawab Pelindo serta pelaku industri maritim saat ini, tetapi juga butuh dukungan banyak pihak, termasuk generasi muda sebagai ujung tombak masa depan," kata Department Head Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo Febrianto Zenny dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, Pelindo berkepentingan mendorong peran generasi muda dalam menjaga keanekaragaman hayati laut sebagai bagian dari upaya global untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) poin 14, yang bertujuan melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan lautan, laut, dan sumber daya laut.
Melalui pendidikan dan pemahaman tentang ESG, diharapkan lulusan SMK pelayaran dapat berperan aktif menjaga keberlanjutan lingkungan maritim.
"Agenda ini merupakan rangkaian Program TJSL Sustainable Wisdom, a Field Trip into ESG Educations for Health and Wellbeing, yang memberikan edukasi tentang biodiversity, industri maritim/kepelabuhanan dan memberikan pengetahuan tentang ESG kepada murid SMA/ sederajat," ujar Febrianto.
Adapun, pelatihan itu diikuti oleh 150 peserta, terdiri atas 100 siswa dan 50 guru dari lima SMK pelayaran di Jakarta, yakni SMK Pelayaran Jakarta, SMK Pelayaran Jakarta Raya, SMK Pelayaran Malahayati, SMK Pelayaran Jalasena, dan SMK Pelayaran Pembangunan.
Selain teori, pelatihan tersebut juga mencakup sesi praktis, termasuk pembuatan konten video kreatif. Tujuannya untuk membantu siswa dan guru menyebarkan pengetahuan tentang ESG melalui media digital.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Pelayaran Jakarta Hetty Harlisa Prasasti mengatakan kegiatan itu memberikan inspirasi untuk memasukkan ESG ke dalam kurikulum sekolah.
"Tidak hanya pemaparan, para pembicara juga memberikan penjelasan praktis sehingga kami termasuk para siswa mudah memahaminya. Semoga ini bisa terus dilanjutkan dan bisa diimplementasikan ke SMK Pelayaran lain di Indonesia," katanya.
Beberapa peserta merasa pelatihan tersebut membuka wawasan baru tentang ESG, yang sebelumnya belum banyak dikenal di kalangan pendidik maritim.
"ESG ini memang baru bagi kami, tetapi setelah ikut pelatihan, saya paham betapa pentingnya topik ini bagi industri pelayaran," kata Idelia Regina Fortunata yang merupakan Guru SMK Pelayaran Jalasena.
Baca juga: Pelni minta dispensasi penumpang 150 persen
Baca juga: Penumpukan barang minim meski sebagai PTOS-M
Sedangkan, Andini Arafah, siswa dari SMK Pelayaran Malahayati, juga merasakan manfaat dari pelatihan itu.
"Acaranya seru, terutama workshop pembuatan video kreatif. Kami bisa menjadi garda terdepan dalam menyebarkan wawasan praktik keberlanjutan ini lebih luas," ujarnya.
Program tersebut akan dilanjutkan dengan pelatihan secara daring dan kompetisi pembuatan kurikulum ESG serta video kreatif untuk memastikan keberlanjutan dan implementasi ESG di SMK Pelayaran seluruh Indonesia.
Pelindo mengharapkan program itu akan melahirkan generasi muda yang peduli terhadap keberlanjutan dan siap menghadapi tantangan di industri maritim masa depan.
Berita Terkait
Pelindo kembangkan pariwisata berkelanjutan di Desa Senteluk-NTB
Jumat, 6 Desember 2024 5:31
Pelabuhan Gilimas Lombok kedatangan kapal pesiar terbesar dunia
Kamis, 21 November 2024 12:05
Pelindo menggelar program "Biodiversity Camp" siswa SMK pelayaran
Kamis, 14 November 2024 5:27
BMTH beri dampak pada pariwisata Indonesia
Jumat, 4 Oktober 2024 6:05
Pelindo Regional 4 catat pertumbuhan positif
Senin, 23 September 2024 4:34
Kemenhub-Pelindo sinergi pemanfaatan tanah reklamasi Pelabuhan Benoa-Bali
Minggu, 1 September 2024 7:03
Pelni minta dispensasi penumpang 150 persen
Sabtu, 3 Agustus 2024 6:25
Pelindo to support climate action by protecting blue carbon ecosystem
Jumat, 26 Juli 2024 6:47