Mataram (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nusa Tenggara Barat berencana membentuk tim pengawas media sosial menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.
"Dalam waktu dekat, kami akan membentuk relawan online untuk pengawasan pilkada di media sosial (medsos)," kata Ketua Bawaslu NTB, Itratif usai deklarasi Pilkada Damai 2024 yang digelar Polda NTB di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan, tim pengawas media sosial ini bertugas untuk melakukan pengawasan atau memberikan literasi digital ke masyarakat selama pilkada serentak.
"Kami rekrut anak muda, jumlahnya sekitar 150 orang," ujarnya.
Baca juga: KPU NTB tunggu keputusan KPU RI tanggapi soal putusan MK
Menurut Itratif, dinamika di lapangan biasa dimulai dari isu yang dikelola di media sosial (medsos). Karena apa, medsos ini adalah instrumen yang paling cepat menyebarluaskan informasi.
"Kalau koran hari ini liputan, besok tayang. Kalau media sosial detik ini kejadian bisa langsung tersebar otomatis dan bisa terbaca dengan pengguna medsos yang lain," terang Itratif.
Baca juga: Pj Gubernur NTB harapkan pilkada 2024 damai tanpa baper
Meski demikian, sejauh ini pihaknya belum melihat saling serang antar pendukung yang ada di NTB. Namun, antisipasi terjadinya gesekan perlu dilakukan sejak dini.
"Contoh kecil yang perlu kita antisipasi adalah jargon-jargon yang digunakan tidak menimbulkan ketersinggungan," ucapnya.
Oleh karena itu, mengantisipasi terjadinya gesekan saat pilkada, ia berharap masyarakat juga harus bijak dalam menggunakan medsos, sehingga tercipta kondisi aman, damai, harmonis di masyarakat.
"Kami ingin pilkada ini harusnya sebagai ruang saling mengenal antara semua pihak yang terlibat diproses itu mengenal, baik itu gagasan, ide-ide, dan seterusnya," katanya.