Wali Kota: kembalikan desain jembatan Ampenan

id ampenan kota tua,kota ampenan,wali kota mataram

Wali Kota: kembalikan desain jembatan Ampenan

Kota Tua Ampenan (ist)

Dengan mengembalikan desain Jembatan Ampenan ke bentuk awalnya dapat lebih menguatkan ikon Ampenan sebagai sebuah destinasi Kota Tua di daerah ini
Mataram, (Antaranews NTB) - Wali Kota Mataram Ahyar Abduh menyarankan agar dalam kegiatan revitalisasi Kota Tua Ampenan, desain Jembatan Ampenan dapat dikembalikan ke bentuk awal.

"Dengan mengembalikan desain Jembatan Ampenan ke bentuk awalnya dapat lebih menguatkan ikon Ampenan sebagai sebuah destinasi Kota Tua di daerah ini," katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu.

Dikatakan, Jembatan Ampenan dulunya memiliki desain seperti jembatan Surabaya, dengan lekungan pada bagian kiri dan kanan serta dilengkapi aksesori lampu hias.

Berbeda dengan kondisi sekarang atau setelah dilakukan pembangunan ulang, diaman Jembatan Ampenan memiliki desain yang sama dengan jembatan-jembatan lain pada umumnya.

"Prinsipnya, saya ingin agar Ampenan bisa ditata sebaiknya-baiknya dalam berbagai aspek sesuai dengan keinginan masyarakat," katanya lagi.

Pernyataan itu disampaikan wali kota menanggapi akan adanya dana bantuan dari pemerintah pusat sekitar Rp26 miliar untuk kegiatan penataan kawasan Kota Tua Ampenan yang saat ini mulai dirintis menjadi salah satu objek wisata andala di daerah NTB.

Di sisi lain, wali kota mengatakan upaya penataan dan peningkatan sejumlah kualitas objek wisata di Kota Mataram akan terus dilakukan agar mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kota Mataram.

Dengan demikian, target kunjungan wisatawan yang mencapai sekitar 600 ribu hingga 700 ribu per tahun bisa tercapai. Hal itu juga pastinya bisa memberikan dampak positif bagi warga kota terutama untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

"Wisatawan datang ke kota kita tentunya membawa uang, dan mereka pasti akan berbelanja berbagai jenis produk unggulan di daerah kita," ujarnya.

Menyinggung tentang target kunjungan wisata untuk tahun 2018, wali kota belum mendapatkan laporan terhadap realisasi kunjungan dari target yang ditetapkan.

Namun demikian, wali kota berharap target kunjungan wisata sebesar sekitar 600 ribu hingga 700 ribu bisa tercapai, meskipun adanya bencana gempa bumi Lombok.

"Informasi dari para pengusaha hotel, ada penurunan tingkat hunian tetapi kita tetap berharap penurunan itu tidak terlalu drastis," ujarnya.

Pasalnya, setelah bencana gempa bumi, wali kota melihat aktivitas masyarakat sempat terhenti sekitar dua bulan yakni di bulan Agustus-September. Tetapi setelah itu aktivitas masyarakat kembali normal sampai saat ini.

"Walaupun warga terdampak bencana gempa bumi, namun aktivitas mereka tetap berjalan dengan baik," katanya.