Jakarta (ANTARA) - Kepercayaan konsumen Thailand mengalami penurunan untuk bulan ketiga secara berturut-turut pada April, mencapai level terendah dalam tujuh bulan terakhir, karena kekhawatiran atas tarif Amerika Serikat (AS) dan pemulihan ekonomi dalam negeri yang berjalan lambat, menurut sebuah survei pada Kamis (15/5).
Menurut survei terhadap 2.245 responden yang dilakukan oleh University of the Thai Chamber of Commerce (UTCC), indeks kepercayaan konsumen bulan lalu turun menjadi 55,4 dari 56,7 pada Maret karena semua komponen indeks mengalami penurunan.
Kepercayaan konsumen terus turun sejak Februari, terutama karena perang dagang yang dipicu oleh langkah-langkah tarif AS, kata Presiden UTCC Thanavath Phonvichai dalam sebuah konferensi pers.
Penurunan harga produk pertanian utama, yang mengakibatkan pertumbuhan pendapatan petani yang lebih lambat, berkontribusi pada daya beli lemah di beberapa wilayah provinsi, kata dia.
Thanavath mengatakan bahwa meningkatnya ketidakpastian politik dalam negeri, yang ditunjukkan oleh sentimen politik yang rendah selama tujuh bulan, membuat konsumen berhati-hati dalam membelanjakan uang mereka untuk perjalanan dan barang-barang tahan lama.
Baca juga: Indonesia membuka peluang kerja sama media dengan Thailand
Baca juga: Indonesia-Thailand sepakat tingkatkan bilateral jadi kemitraan strategis
Baca juga: Tarif AS-China turun tajam, apa untungnya untuk ekonomi dunia?
Baca juga: AS-China kurangi tarif 115 poin, Trump puji kesepakatan