Anggota parlemen Jepang dikecam

id jepang,beras,politik,asia

Anggota parlemen Jepang dikecam

Pelatih Timnas Sepak Bola Indonesia Patrick Kluivert (kanan) menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui di pelataran kediaman pribadi Presiden di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta, Jumat (6/6/2025), selepas menghadiri jamuan makan siang yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto. ANTARA/Genta Tenri Mawangi.

Tokyo (ANTARA) - Kazuhiro Haraguchi, anggota parlemen Jepang dari partai oposisi, melontarkan pernyataan kontroversial dengan menyamakan beras cadangan pemerintah sebagai makanan ayam.

Pernyataannya tersebut menuai kecaman karena dianggap merendahkan masyarakat yang terpaksa membeli beras murah itu karena alasan ekonomi. Meski dikecam, politikus Partai Demokrat Konstitusional itu membela pendapatnya. Padahal, sepekan sebelumnya, Ketua Partai Demokrat untuk Rakyat, Yuichiro Tamaki, telah meminta maaf karena menyebut beras cadangan itu “pakan ternak.”

Pernyataan Haraguchi itu muncul dalam pertemuan untuk mencari dukungan pemilu di Saga, wilayah barat daya Jepang, pada Sabtu. Dia secara khusus mengomentari beras cadangan 2021 yang digelontorkan pemerintah untuk menekan lonjakan harga beras di dalam negeri.

“Apakah itu sesuatu yang pantas kita beli dengan rasa syukur?” kata dia, merujuk pada beras yang dijual seharga 83 yen (sekitar Rp9.350) per kemasan 5 kilogram (kg).

"Ayamlah yang paling banyak makan beras usang itu. Manusia terhormat tidak,” katanya, menambahkan.

Pernyataan serupa juga pernah diunggah Haraguchi di platform X pada akhir Mei, hampir bersamaan dengan pernyataan Tamaki yang menuai kritik tajam setelah menyebut beras cadangan pemerintah “akan jadi pakan ternak dalam setahun.”

“Apa kita tidak boleh mengatakan yang sebenarnya?” kata Haraguchi, menanggapi permintaan maaf Tamaki.

Baca juga: Kapten Timnas Jay Idzes optimistis Indonesia kalahkan Jepang

Kepada wartawan usai pertemuan di Saga yang digelar serikat buruh setempat, Haraguchi menegaskan bahwa apa yang dikatakannya masuk akal dan beras itu "akan jadi pakan ternak" yang "bisa saja mengandung kontaminan.”

Harga beras di Jepang melonjak dua kali lipat dibanding tahun lalu. Pada akhir Mei, harga beras kemasan 5 kg mencapai 4.290 yen atau sekitar Rp480.000.

Baca juga: Jelang lawan Jepang, Kluivert dipesai Prabowo agar bermain dengan hati

Perdana Menteri Shigeru Ishiba lalu mengambil langkah yang tak biasa dengan menjual beras cadangan langsung ke pengecer tanpa lelang, yang selama ini dianggap ikut mengerek harga beras.

Lonjakan harga makanan pokok itu telah menjadi isu politik penting di Jepang menjelang pemilihan anggota majelis tinggi pada Juli.

Sumber: Kyodo


Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.