Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyambut baik rencana pemerintah untuk memberikan insentif kepada guru penanggung jawab Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp100 ribu per hari.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf di Mataram, Rabu mengatakan, insentif itu sebagai bentuk memotivasi guru dalam memastikan kelancaran distribusi MBG di sekolah masing-masing.
"Kami sangat bersyukur, mendukung, dan berharap insentif itu bisa segera direalisasikan," katanya.
Informasi yang diterima, katanya, salah satu kriteria guru yang boleh menjadi pendamping adalah guru dari tenaga honorer, namun karena saat ini sudah tidak ada honorer kemungkinan akan diambil dari guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.
Baca juga: Dapur MBG di Mataram dimintai penuhi standar SLHS
Guru penanggung jawab MBG akan ditunjuk oleh masing-masing kepala sekolah sebanyak tiga orang per sekolah dan diberikan Surat Keputusan (SK).
Namun untuk penerbitan SK bagi guru penanggung jawab MBG, sejauh ini belum ada kepastian apakah SK dari Badan Gizi Nasional (BGN), Wali Kota Mataram, Kepala Dinas Pendidikan, atau kepala sekolah.
"Jadi kami sekarang masih menunggu petunjuk teknis pelaksanaan dari BGN, sebagai acuan. Sebelum ada edaran BGN, kami belum bisa kasi keterangan banyak," katanya.
Baca juga: Sekolah di Mataram awasi ketat pelaksanaan MBG
Dia mengatakan, para guru yang ditunjuk sebagai penanggung jawab MGB di sekolah, bertugas menerima MBG dari petugas dapur MBG, mengecek makanan layak konsumsi atau tidak, kemudian mengawasi penyaluran ke siswa.
Selanjutnya, memastikan siswa mengumpulkan kembali omprengan MBG ke lokasi yang ditentukan di setiap sekolah, dan pengambilan kembali oleh petugas dari dapur MBG.
Dengan rencana insentif sebesar Rp100 per hari, katanya, dalam sebulan guru diprediksi bisa mendapatkan sekitar Rp2 juta per bulan.
"Insentif itu cukup besar, karena hampir sama dengan standar upah minimum. Karena itu, guru yang akan dipilih harus benar-benar melaksanakan tugas dengan baik agar target MBG bisa tercapai," katanya.
Baca juga: Dinkes Mataram ambil sampel MBG jamin keamanan kesehatan
Baca juga: Program MBG di Mataram hemat uang jajan siswa
Baca juga: Bakteri E. Coli sebabkan pelajar Lombok keracunan MBG
