Mataram (ANTARA) -
Pertandingan "home" Montenegro di babak kualifikasi Piala Eropa (Euro) 2020 berikutnya harus tanpa penonton, sebagai sanksi atas ulah suporternya yang melakukan aksi rasis Maret lalu, demikian diumumkan badan sepak bola Eropa (UEFA), Jumat (Sabtu dinihari WIB).
Pertandingan di Podgorica Maret lalu, yang dimenangi Inggris menang 5-1 atas tuan rumah Montenegro, diwarnai oleh teriakan-teriakan bernada rasis terhadap sejumlah pemain Inggris, termasuk Danny Rose.
Seperti dikutip BBC, Montenegro juga terkena sanksi denda sebesar 20 ribu euro, dan harus membentangkan banner UEFA bertulisan '#EqualGame' pada partandingan berikutnya.
Hukuman denda itu untuk kasus penyalaan kembang api, pelemparan benda-benda ke lapangan dan gangguan penonton.
"Kami berharap untuk pertandingan home mereka berikutnya akan ada pesan bahwa rasisme tidak punya tempat di sepak bola," demikian pernyataan UEFA.
Sementara itu organisasi anti-diskriminasi Kick It Out mengkritik UEFA dan menilai sanksi terhadap Montenegro terlalu ringan. Mereka menuntut UEFA untuk menjatuhkan hukuman yang lebih berat.
Baca juga: Pemain Liga Inggris boikot sosmed lawan rasisme
Baca juga: Espanyol minta maaf atas ucapan rasis pegawainya
Baca juga: Presiden UEFA minta wasit hentikan pertandingan bila ada rasisme
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56