Mataram (ANTARA) - Ratusan pencari suaka yang berunjuk rasa dan mendirikan tenda di depan kantor UNHCR Kebon Sirih, Jakarta Pusat, membutuhkan bantuan makanan.
"Tidak ada sarapan. Kami hanya dapat makanan saat siang dan malam," kata Talib Hussain, pencari suaka asal Afganistan saat temui di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis.
Talib menuturkan selama ini bantuan makanan hanya diperoleh dari donasi masyarakat sekitar. Hingga pukul 14.20 WIB belum ada makanan yang mereka terima.
Beberapa anak kecil pengungsi bahkan tampak mengemis meminta makanan kepada para pedagang dan karyawan di sekitar kawasan Kebon Sirih.
Selain membutuhkan makanan, ratusan pengungsi korban perang ini juga memerlukan air minum untuk mengatasi dehidrasi tubuh.
"Sedih lihat anak-anak ini. Mereka sudah saya anggap seperti keluarga sendiri," kata Masyudi, salah seorang relawan yang membantu para pengungsi.
Sebelumnya, Pemerintah DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dan UNHCR untuk menyediakan penampungan sementara bagi para pencari suaka tersebut.
Alternatif tempat penampungan sementara bagi pengungsi adalah Gedung Eks Kodim di Kalideres, Jakarta Barat.
Berita Terkait
Tak ada pengungsi di Indonesia yang terinfeksi COVID-19
Kamis, 30 April 2020 18:25
Bareskrim meringkus tersangka penyelundupan orang ke Prancis
Rabu, 11 Maret 2020 8:16
Anak-anak Meksiko menggigil di tenda-tenda di perbatasan AS saat suhu membeku
Kamis, 19 Desember 2019 10:57
Pencari menempati trotoar tidak ingin kembali ke Kalideres
Selasa, 17 September 2019 20:59
Wali murid mengusir bau tak sedap dari lokasi penampungan pencari suaka
Senin, 16 September 2019 16:16
Pencari suaka di Kalideres berharap dapat daging kurban
Minggu, 11 Agustus 2019 15:58
Pencari suaka berharap mendapat daging kurban
Minggu, 11 Agustus 2019 13:56
Berlebaran Idul Adha bersama pencari suaka, mereka kenang kampung halaman
Minggu, 11 Agustus 2019 12:21