Mataram (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga kembali menambah jumlah lembaga penyalur BBM Satu Harga program tahun 2024 dengan salah satu dari 40 di antaranya berada di wilayah Lopok, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan melalui keterangan resmi yang diterima di Mataram, Rabu, menjelaskan, penambahan jumlah lembaga penyalur BBM Satu Harga program tahun 2024 dengan salah satu di antaranya berada di Pulau Sumbawa ini digelar secara serentak dalam peresmian di empat lokasi berbeda skala nasional.
"Peresmian dilakukan secara serentak hari ini di empat lokasi berbeda, yakni di Ternate untuk klaster Maluku-Papua, Padang untuk klaster Sumatera, Kubu Raya untuk klaster Kalimantan dan Banggai Kepulauan untuk klaster Sulawesi-Nusa Tenggara," kata Riva.
Adapun perincian dari 40 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang terbangun pada program tahun 2024 tersebar di wilayah Klaster Maluku-Papua sebanyak 14 titik, Klaster Sulawesi-Nusa Tenggara sebanyak 12 titik, Klaster Kalimantan sebanyak 7 titik, dan Klaster Sumatera sebanyak 7 titik.
Riva mengatakan, sejak tahun 2017 hingga September 2024, Pertamina Patra Niaga telah mengoperasikan 542 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang tersebar di Sumatera sebanyak 84 titik, Kalimantan 108 titik, Sulawesi 58 titik, Nusa Tenggara 98 titik, Maluku 78 titik dan Papua 111 titik, serta Jawa dan Bali sebanyak 5 titik.
Hingga akhir tahun 2024, Pertamina Patra Niaga menargetkan pengoperasian sebanyak 573 titik lembaga penyalur BBM Satu Harga di skala nasional.
"Kami berkomitmen hingga akhir tahun 2024, target 71 titik BBM Satu Harga program tahun 2024 dapat terselesaikan tepat waktu," ujar dia.
Baca juga: Termasuk Sumbawa, 40 titik BBM Satu Harga telah diselesaikan Pertamina Patra Niaga
Riva menambahkan, Program BBM Satu Harga merupakan komitmen dan bukti nyata kehadiran Pertamina dalam memastikan ketersediaan energi yang terjangkau bagi masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
"Peresmian 40 lembaga penyalur BBM Satu Harga ini merupakan wujud komitmen berkelanjutan Pertamina dalam memastikan accessibility, affordability dan acceptability energi bagi seluruh masyarakat Indonesia," ucapnya.
Melalui BBM Satu Harga, Pertamina Patra Niaga berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di seluruh pelosok Indonesia.
"Kami juga berterima kasih atas dukungan Kementerian ESDM, BPH Migas, pemerintah daerah dan seluruh stakeholder terkait yang telah berkolaborasi dalam mewujudkan dan memastikan penyaluran BBM Satu Harga berjalan dengan lancar sehingga multiplier effect bagi masyarakat atas kehadiran energi ini dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia," kata Riva.
Dalam peresmian 40 lembaga penyalur BBM Satu Harga, Riva hadir mengikuti kegiatan di Fuel Terminal Ternate, Maluku Utara.
Baca juga: Pemerhati energi: Pasar avtur di Indonesia dinilai tidak di monopoli
Area Manager Communination, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi menyampaikan sejak tahun 2017 awal pelaksanaan program hingga bulan Oktober 2024, pihaknya sudah meresmikan dan mengoperasikan sebanyak 25 SPBU BBM Satu Harga di wilayah NTB.
Menurut dia, inovasi Pertamina ini mendapatkan sambutan baik dari pemerintah dan masyarakat karena harga bahan bakar yang mereka dapatkan kini tidak akan lagi berbeda. Pelayanan juga akan lebih baik karena antrean akan berkurang di SPBU yang sudah ada sebelumnya.
Dia turut menyampaikan bahwa 25 titik SPBU BBM Satu Harga wilayah NTB tersebar di 6 kabupaten, yakni Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat.
Untuk suplai BBM pada SPBU wilayah Lopok, Kabupaten Sumbawa, Ahad memastikan berasal dari Fuel Terminal Badas. Pendistribusian kini menggunakan mobil tangki.
"Kami berharap dengan harga BBM yang sama dengan di kota besar, harga bahan pokok dapat ditekan sehingga keadilan energi dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat tak terkecuali yang di pelosok," ujar Ahad.