"Kami merasa kehilangan besar atas wafatnya al allamah KH Maimoen Zubair," katanya di Semarang, Selasa.
Mbah Moen, katanya, adalah ulama besar tidak hanya tokoh nasional tapi juga internasional yang menjadi panutan yang dimiliki oleh umat Islam saat ini.
"Beliau selain menguasai kitab-kitab tafsir dan fiqih, juga ahli sejarah yang mempunyai ingatan yang sempurna," katanya.
Mbah Moen, lanjutnya, juga seorang sanad hadist yang riwayatnya sering disampaikan kepada tamu dan santrinya yang datang ke rumah beliau.
Pengasuh Pesantren al Anwar Sarang Rembang Jawa Tengah yang terkenal dengan kajian kitab-kitab kuning karangan ulama-ulama besar ini, lanjutnya, juga dikenal mempunyai spesifikasi ilmu alat (nahwu, sharaf, balaghah).
Mbah Moen, katanya, telah banyak melahirkan santri yang hebat dan telah menjadi kiai di pesantren-pesantren yang tersebar di nusantara," katanya.
"Beliau sering cerita dan sekaligus minta kepada kita bisa wafat di Mekkah dan pada hari Selasa, karena ahli ilmu biasanya wafat di hari Selasa dan akhirnya terkabul. Semoga mengantarkan ke jannatun na'im," katanya.