Jakarta kemarin, suami membunuh istri hingga pasokan air

id mengisi air bersih yang bersumber dari PAM Jaya ke jerigen

Jakarta kemarin, suami membunuh istri hingga pasokan air

Pekerja mengisi air bersih yang bersumber dari PAM Jaya ke jerigen untuk dijual di kawasan Muara Angke, Jakarta, Senin (22/7/2019). Pemerintah Administrasi Kota Jakarta Utara menyatakan bahwa pasokan air bersih selama musim kemarau yang bersumber dari PAM Jaya dan Aetra masih pada level aman. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

Mataram (ANTARA) - Ada beberapa informasi yang mewarnai Ibu Kota Jakarta pada Selasa (6/8), mulai dari berita soal seorang suami di Jakarta Timur yang membunuh istrinya karena sakit hati hingga pasokan air selama kemarau.

Berikut rangkuman berita seputar Metropolitan yang masih menarik untuk dibaca:

Polsek Kramat Jati membenarkan adanya kasus pembunuhan yang dilakukan oleh pria berinisial J terhadap istrinya di Jalan Dukuh V RT10 RW 05, Jakarta Timur, Selasa dini hari.

Pembunuhan tersebut dilakukan oleh suami karena tersinggung ucapan sang istri.

Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkap lima orang yang merupakan jaringan pengedar sabu-sabu bagi komedian Nunung di Trenggalek, Jawa Timur.

Tersangka itu memasok narkoba untuk Nunung dengan cara meletakannya di pinggir jalan.

PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta memperkirakan kerugian finansial yang disebabkan padamnya listrik pada Hari Minggu (4/8) lalu hingga menyebabkan tidak beroperasinya Moda Raya Terpadu (MRT), mencapai Rp507 juta.

Kerugian tersebut berkaitan dengan potensi kehilangan penumpang yang mencapai 52.898 orang pada hari tersebut.

Sekelompok orang yang tidak dikenal menyerang Kafe Komandan di Tebet, Jakarta Selatan, yang saat itu mengadakan nonton bareng (nobar) pertandingan final Piala Indonesia antara Persija Jakarta melawan PSM Makassar.

Beberapa orang tak dikenal itu melempar menggunakan batu dan petasan.

Perusahaan penyedia air bersih PT PAM Jaya menyatakan pasokan air untuk wilayah Jakarta masih aman meskipun saat ini mengalami musim kemarau panjang.

Hal ini karena ketinggian air di Jatiluhur sebagai salah satu sumber air baku PAM Jaya yang terbesar sekitar 81 persen masih pada level aman.

Baca juga: Cekcok mulut soal ekonomi, suami bunuh istri bahkan coba bakar diri