Bima (ANTARA) - Guna meminimalisir penggunaan kertas yang berbahan dasar kayu dan meminimalisir pemanasan global, seorang dosen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima, Khairunnisa SPd, MCs, melakukan bimbingan skripsi memanfaatkan tekhnologi media Email dan Whatshapp.
Selain untuk meminimalisir penggunaan kertas, bimbingan via email dan Whatshapp tersebut bertujuan untuk memudahkan mahasiswa dalam melakukan konsultasi dan komunikasi dengan dosen pembimbing, agar waktu yang di gunakan dapat beguna dengan efektif dan efesien.
"Sekarang pemanasan global sudah meningkat, penggunaan kayu yang berlebihan perlu kita cegah, dan kertas bahan dasarnya kayu, bimbingan via Email dan Whatshap yang saya lakukan ini untuk meminimalisir penggunaan kertas," katanya, Jumat.
Dikatakan, dengan menggunakan media Email dan Whatshapp waktu yang digunakan untuk bimbingan cukuplah efektif, karna proses bimbingan dan konsultasi bisa dilakukan secara jarak jauh tampa mengurangi tranformasi ilmu yang disalurkan.
"Ini khan era serba teknologi, jadi alangkah lebih baiknya kita gunakan tekhnologi untuk memudahkan kegiatan kita tampa terhambat dengan jarak dan waktu," paparnya.
Dijelaskannya, dalam proses bimbingan, dirinya mencoret dengan tanda merah untuk dihapus, tanda kuning untuk ditambahkan dan tanda biru untuk dipertimbangkan.
"Agar mahasiswa tidak bingung dalam skripsi yang dikirim saya berikan tanda merah untuk yang salah dan harus dihapus, tanda kuning untuk di tambahkan dan tanda biru untuk dipertimbangkan," jelasnya.
Salah satu Mahasiswa bimbingannya Abdurrahman menanggapi, dirinya merasa dimudahkan dengan melakukan bimbingan via Email dan Whatshap, selain mudah untuk direfisi kembali, efektifitas dan efesien waktu adalah hal yang utama karna persoalan jarak dengan dosen pembimbing bukanlah masalah.
"Judul Skripsi saya adalah Pengaruh Pemanfaatan Media Berbasis Android Terhadap Minat Belajar Siswa Di SMAN 1 Bolo Kabupaten Bima, Saya merasa dimudahkan dengan cara bimbingan seperti ini, selain mudah saya mengerti dan mudah di refisi kembali yang salah, persoalan jarak juga dengan dosen juga bukan menjadi penghambat bagi saya," katanya.