Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, telah menyiapkan program satuan pendidikan aman bencana yang akan dilaksanakan pada 10 sekolah di daerah itu.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram Senin mengatakan program tersebut merupakan salah satu program upaya mitigasi bencana terutama di kalangan pelajar.
"Dengan demikian, ketika terjadi bencana para siswa sudah tahu apa yang akan mereka lakukan terhadap jenis bencana yang sedang mereka hadapi," katanya.
Dikatakan, sebanyak 10 sekolah yang akan disasar tahun ini, adalah sekolah-sekolah yang terindikasi rawan bencana, misalnya rawan bencana banjir, abrasi pantai dan sekolah bertingkat sebagai antisipasi gempa bumi.
Dalam pelaksanaan program satuan pendidikan aman bencana itu, tim dari BPBD akan memberikan edukasi terkait dengan berbagai kegiatan mitigasi bencana, serta pemasangan jalur evakuasi dan titik kumpul.
"Pemasangan jalur evakuasi dan titik kumpul menjadi bagian penting dalam upaya meminimalkan dampak bencana," katanya.
Selain melaksanakan program satuan pendidikan aman bencana, BPBD Kota Mataram juga menyiapkan program kelurahan tangguh bencana, lingkungan tangguh bencana (lintana) dan keluarga tangguh bencana (katana), sebagai bagian memampukan masyarakat menghadapi bencana.
"Di tahun 2020, kami prioritaskan kegiatan meningkatkan program di bidang kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana," katanya.
Untuk kegiatan kelurahan tangguh bencana, katanya, tahap awal akan dilaksanakan pada enam kelurahan, dengan ketentuan satu kecamatan satu kelurahan sekaligus pembentukan relawan di masing-masing kelurahan.
"Kegiatan tersebut kami targetkan dilaksanakan pada triwulan kedua, karena triwulan pertama ini masih dalam tahap persiapan," katanya.