Mataram (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, H Mutawalli mengatakan kenaikan harga bawang putih impor yang terjadi saat ini dipicu oleh faktor psikologis karena isu penyetopan barang impor dari China akibat virus corona.
"Isu tersebut diangkat terus menerus, sehingga dimanfaatkan oleh para pengusaha dan pelaku usaha," katanya kepada wartawan saat dikonfirmasi dari Mataram, Jumat.
Mutawalli yang saat ini berada di Jakarta bersama rombongan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) se-Kota Mataram untuk mengikuti kegiatan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (Sakip) di Jakarta, mengatakan, stok bawang putih di pasar sebenarnya masih ada.
"Tetapi pengepul memainkan harganya, hingga saat ini mencapai Rp60 ribu per kilogram. Isu virus corona terus dimainkan untuk mendapatkan keuntungan," katanya.
Di sisi lain, lanjut Mutawalli, Pulau Lombok terutama di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, menjadi sentra produksi bawang putih lokal se-Indonesia dengan luas areal tahun lalu mencapai 700 hektare.
Tetapi kalau masalah harga, sambungnya, harga bawang putih lokal memang dua kali lebih mahal dibandingkan dengan harga bawang putih impor, sehingga masyarakat lebih banyak menggunakan bawang putih impor.
"Kalau bawang putih impor terus naik, secara perlahan masyarakat akan beralih menggunakan bawang putih lokal. Selain itu, konsumsi bawang putih juga tidak sebanyak bawang merah," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram H Amran M Amin sebelumnya mengatakan, kenaikan harga bawang putih impor tersebut dipicu keterlambatan pengiriman sehingga menyebabkan kekurangan stok dan akhirnya hukum pasar berlaku.
Terkait dengan itu, pihaknya segera melakukan koordinasi dengan berbagai pihak seperti Satgas Pangan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk mencari solusi terhadap kenaikan harga bawang putih impor.
"Dalam hal ini, Satgas Pangan akan melakukan penelusuran ke bawah untuk memastikan tidak ada penimbunan stok di tingkat pengepul dan indikasi permainan harga," katanya.
Amran menambahkan, sebelum duduk bersama dengan pihak terkait, pihaknya belum berani simpulkan kalau kekurangan stok bawang putih impor ini karena dampak virus corona yang menyerang China, sehingga impor barang termasuk bawang putih dari China disetop sehingga terjadi permainan harga.
Berita Terkait
Institut Elkatarie di Mataram menggelar wisuda dengan tradisi "besembek"
Minggu, 1 Desember 2024 19:39
Dua desa di NTB raih apresiasi KIP Nasional
Sabtu, 30 November 2024 18:20
Dinkes Mataram raih penghargaan TPKJM terbaik tingkat Provinsi NTB
Sabtu, 30 November 2024 14:01
Anggaran makan bergizi gratis di Mataram siap disesuaikan
Sabtu, 30 November 2024 12:41
Layanan kesehatan di Mataram dapat porsi besar dari DBHCHT
Sabtu, 30 November 2024 12:40
Pohon pelindung waru di jalanan Mataram diganti jenis lain
Sabtu, 30 November 2024 12:39
Kasus balita tertabrak mobil dilimpahkan ke Reskrim Polresta Mataram
Jumat, 29 November 2024 17:51
Wali Kota Mohan ingatkan pejabat di Mataram kembali fokus bekerja
Jumat, 29 November 2024 17:41