Mataram (ANTARA) - Komunitas Anggrek Nusa Tenggara Barat memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) dan peralatan lainnya untuk tenaga medis di wilayah itu yang selama ini menangani pasien COVID-19.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTB H Ahsanul Khalik didampingi Kabid Kesiapsiagaan dan Kabid Kedaruratan dan Logistik secara simbolik menerima bantuan APD tersebut dari Komunitas Anggrek NTB di Mataram, Rabu.
Ketua Komunitas Anggrek NTB Eka Esni Paryono mengatakan bantuan tersebut meliputi sebanyak 100 APD, 10 buah sepatu boat, dan masker 250 lembar.
Menurut dia, bantuan kali ini tidak sebanding dengan perjuangan para tenaga medis dalam menangani pandemi COVID-19. Karena itu, pihaknya berkomitmen akan terus berusaha menyiapkan bantuan secara bertahap.
"Insya Allah, walaupun tidak banyak. Tapi bantuan ini minimal membantu meringankan kerja para tenaga medis. Kami percaya dengan Kalak BPBD NTB dan jajarannya untuk mendistribusikan bantuan ini," ujar Eka Esni.
Sementara itu, Kepala BPBD NTB H Ahsanul Khalik mengaku berterima kasih atas kepedulian Komunitas Anggrek di NTB untuk mendonasikan bantuannya pada para tenaga medis di NTB.
"Insya Allah, bantuan yang kami terima ini akan selanjutnya kita distribusikan ke Puskesmas ataupun rumah sakit guna melengkapi kebutuhan tenaga medisnya," kata Ahsanul.
Dalam kesempatan itu, Kalak BPBD NTB berharap agar semua pihak lain, baik BUMN, BUMD maupun para pengusaha ataupun swasta yang ada di NTB agar bisa memberikan bantuan, terutama APD bagi para tenaga medis.
Mengingat, kata Ahsanul, saat ini wabah COVID-19 masih membutuhkan penanganan yang serius. Apalagi, jumlah ODP, PDP terus bertambah tiap harinya.
"Selama ini, salah satu permasalahan adalah ketersediaan APD untuk paramedis dan peralatan lain yang dibutuhkan masyarakat untuk memutus rantai COVID-19 ini. Memang kami sudah mendistribusikan bantuan ke Pemda kabupaten/kota di NTB. Namun, jika ada pihak lain yang bisa membantu pemenuhan APD itu. Tentunya, penanganan pandemi COVID-19 ini akan bisa kita urai secepatnya," katanya.
Berita Terkait
Kemenkes sebut ada 841 orang sembuh COVID-19
Rabu, 26 April 2023 7:57
Varian baru virus corona Arcturus muncul Rusia
Rabu, 19 April 2023 12:48
Menhan AS positif COVID bergejala ringan
Senin, 3 Januari 2022 9:42
Afrika Selatan deteksi varian baru virus corona
Selasa, 31 Agustus 2021 5:51
AS kecewa China menolak penyelidikan asal usul COVID-19
Jumat, 23 Juli 2021 9:58
Vaksin AstraZeneca efektif menghadapi varian Delta
Kamis, 17 Juni 2021 13:46
Sao Paulo mengosongkan kuburan tua untuk pemakaman pasien wafat COVID-19
Jumat, 2 April 2021 18:18
China mengibaratkan manusia dan virus corona laksana Tom dan Jerry
Senin, 22 Maret 2021 14:01