Mataram, 12/7 (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Mataram menyelidiki penyebab kematian seorang pemuda tanpa identitas yang ditemukan mengambang di Kali Ancar, Lingkungan Kekalik Kijang, Kelurahan Kekalik Jaya, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin.
"Kami selidiki penyebab kematiannya karena ada luka di bagian wajahnya," kata Kepala Urusan (Kaur) Pembinan dan Operasional (Binops) Polres Mataram Iptu Anton Santoso, di sela-sela kesibukannya menangani kasus penemuan mayat mengambang di kali dalam Kota Mataram itu.
Ia mengatakan, sementara ini pemuda yang tewas mengambang di Kali Ancar itu belum beridentitas dan belum dijenguk sanak keuarganya.
Pemuda tanpa identitas yang diperkirakan berusia 20-an tahun itu masih membujur kaku di kamar jenasah Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB.
Di bagian wajahnya terdapat sejumlah luka lecet di dahi, tulang hidung bagian atas, dibawah pelipis kiri, dagu kiri, dibawah bibir dan mengeluarkan busa dari mulut.
"Kami belum tahu identitasnya, sedang dikembangkan informasinya, termasuk informasi dari orang yang pertama kali menemukan mayat pemuda itu," ujarnya.
Pemuda tanpa identitas itu ditemukan tewas mengambang di Kali Ancar, sekitar 75 meter arah barat jembatan yang terletak di depan jalan menuju kampus Universitas Mataram (Unram).
Ia ditemukan seorang kusir cidomo (kendaraan khas Lombok menggunakan tenaga kuda) yakni Muhamad Tador (25) yang saat itu hendak memandikan kudanya.
Tador kemudian memberitahukan penemuan mayat itu kepada rekannya Sahuda hingga informasi itu menyebar ke warga setempat dan dilaporkan kepada aparat kepolisian.
Saat ditemukan tewas, pemuda tanpa identitas itu menggunakan baju kaos oblong warna putih bercorak dan dibagian depan kiri tertulis "focus" dan celana pendek jeans di bagian kanan depan bertuliskan "bilabong".
Pemuda itu memiliki ciri-ciri badan gemuk, wajah bulat, tinggi badan 163 sentimeter, kulit putih dan berambut lurus, serta hidung mancung dan alis tebal. (*)
