Satu pasien positif COVID-19 berusia 45 tahun di Probolinggo meninggal dunia

id positif COVID-19 di Probolinggo,corona di probolinggo,pasien positif meninggal

Satu pasien positif COVID-19 berusia 45 tahun di Probolinggo meninggal dunia

Juru Bicara Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yoelijanto di Probolinggo (kanan). ANTARA/ HO - Diskominfo Probolinggo

Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Satu pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 warga Desa Kregenan, Kabupaten Probolinggo yang berdomisili di Surabaya meninggal dunia.

"Jumlah orang terkonfirmasi positif corona di Probolinggo kembali bertambah menyusul warga Desa Kregenan di Kecamatan Kraksaan menjadi orang ke-76 positif COVID-19 dan telah meninggal dunia," kata Juru Bicara Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yoelijanto di Probolinggo, Sabtu malam.

Sebenarnya perempuan berusia 45 tahun yang terkonfirmasi positif itu posisinya tidak pernah di Kabupaten Probolinggo, namun berada di Kota Surabaya.

"Hal yang bersangkutan dirawat di RSU dr. Soetomo Surabaya karena sakit kanker pencernaan, kemudian meninggal di sana dan dikembalikan kepada kita karena beralamatkan di Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan," tuturnya.

Menurutnya yang bersangkutan tersebut merupakan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dari RSU dr. Soetomo Surabaya, kemudian dilakukan swab disana dan hasilnya positif.

"Untuk pemakamannya dilakukan oleh pihak RSU dr. Soetomo Surabaya dan bisa jadi dimakamkan di sana karena memang kita tidak diajak koordinasi," katanya.

Anang menerangkan untuk klasternya yang bersangkutan tidak jelas dan dimasukkan dalam Klaster Pelangi, sedangkan untuk trackingnya akan segera dilakukan terhadap kontak-kontak erat dan keluarga dari yang bersangkutan.

Selain yang terkonfirmasi positif, satu orang ODP asal Desa Sumberkedawung, Kecamatan Leces meninggal dunia dan ODP yang meninggal dunia itu berjenis kelamin perempuan berusia 60 tahun.

"Yang bersangkutan meninggal dunia karena penyakit infeksi pencernaan. Pasien datang ke RSUD Tongas dengan keluhan sesak napas dan akhirnya tidak tertolong," ujarnya.

Meskipun demikian, lanjut dia, proses pemakaman yang bersangkutan tetap menggunakan protokol pemakaman COVID-19 karena dianggap sebagai penyakit infeksius dan para petugasnya menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) standart.

Hingga Sabtu malam jumlah pasien yang terkonfirmasi positif di Probolinggo  76 orang, kemudian PDP 56 orang, dan ODP 465 orang.