Universitas Batam, dari Kepri untuk Indonesia

id Uniba,Batam

Universitas Batam, dari Kepri untuk Indonesia

Dr. Elli Widia S.Pd., MM.Pd, Dosen Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Batam.

Mataram (ANTARA) - Universitas Batam (Uniba), salah satu perguruan tinggi swasta terkemuka di Wilayah Kota Batam berkomitmen untuk turut menyediakan sumber daya manusia (SDM) handal yang siap memberi andil bagi kemajuan Kota Batam khususnya dan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada umumnya.
           
Maka, tak heran Uniba mempunyai misi mempersiapkan tenaga-tenaga muda  yang terampil, berdedikasi tinggi, ulet, dan mempunyai kompetensi di bidangnya untuk memajukan Kota Batam serta untuk menghadapi perkembangan global, termasuk di bidang ekonomi dan perdagangan yang kian dinamis.   
          
Batam itu sendiri merupakan bagian dari kawasan khusus perdagangan bebas Batam-Bintan-Karimun (BBK) dan wilayah Kota Batam terdiri dari Pulau Batam, Pulau Rempang dan Pulau Galang serta pulau-pulau kecil lainnya di kawasan Selat Singapura dan Selat Malaka.

Sacara lebih khusus, Batam tak ubahnya seperti “Indonesia mini”, terutama karena penduduknya merupakan masyarakat heterogen karena terdiri dari beragam suku yang ada di Indonesia, antara lain Melayu, Jawa, Batak, Minangkabau, Sunda, Aceh, Sasak dan keturunan Tionghoa.

Oleh karena itu pula di daerah itu dibangun "Batam Miniature House” yang merupakan replika dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang ada di Jakarta. Tempat wisata yang terletak di kawasan Golden City Bengkong Laut itu berisikan puluhan miniatur rumah adat dari setiap provinsi di Indonesia dalam versi yang lebih mini. 

Dalam kaitan ini, informasi dari Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Pemerintah Kota Batam menyebutkan, ketika dibangun pada 1970-an oleh Otorita Batam (saat ini bernama Badan Pengusahaan Batam), kota ini hanya dihuni sekitar 6.000 warga, dan dalam tempo 40 tahun penduduk Batam bertumbuh hingga 158 kali lipat.

Batam yang merupakan kota terbesar di Provinsi Kepri disukai oleh pendatang (perantau) karena merupakan kota industri, perdagangan, dan pariwisata dengan letak strategis karena berdekatan dengan negara tetangga, yakni Singapura dan Malaysia serta terhubung secara internasional melalui jalur laut dan udara.

Sementara itu Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam mencatat pertumbuhan ekonomi Batam hingga triwulan akhir 2019 mencapai 4,72 persen. Angka tersebut naik jika dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 4,5 persen.

Maka, tidak dapat dipungkiri bahwa untuk terus memajukan kota Batam dan Provinsi Kepri dituntut adanya ketersediaan SDM unggul di berbagai bidang seperti di bidang pendidikan, kesehatan, jasa, keuangan, industri, pariwisata, dan perdagangan.
 
Kampus Uniba di Batam Center Kota Batam (Foto: Istimewa)

Menghadapi situasi seperti itu diperlukan adanya lembaga pendidikan tinggi yang dinamis dan berorientasi kepada era globalisasi dengan penyelenggaraan program pendidikan yang bertaraf nasional dan internasional dengan memprioritaskan penyiapan SDM unggul di berbagai bidang. 

Lembaga pendidikan dimaksud diharapkan dapat turut mengantarkan Batam menjadi wilayah yang mampu bersaing dengan dunia luar dalam segala bidang serta mampu memajukan kota itu sebagai daerah industri, barang, jasa, dan pariwisata bertaraf internasional, setara dengan Singapura dan negara tetangga lainnya.

Salah satu lembaga pendidikan tinggi di wilayah terdepan Indonesia yang siap menyediakan SDM unggul dengan visi dan kemampuan pribadi serta teknis untuk mengantisipasi perkembangan global itu adalah Universitas Batam (Uniba).

Perguruan tinggi swasta terkemuka di Provinsi Kepri itu saat ini mempunyai empat Fakultas (Fakultas Teknik, Ekonomi, Hukum, dan Kedokteran) dengan 14 Program Studi S1 (Sarjana), empat Program Studi S2 (Magister) dan satu Program Studi S3 (Doktoral). 

Para mahasiswanya berasal dari latarbelakang yang beragam, bahkan banyak pula di antaranya aparatur sipil negara (ASN) dan para pejabat, baik dari lingkungan Pemerintah Kota Batam, Pemerintah Provinsi Kepri ataupun dari Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten lainnya di Provinsi Kepri, terutama yang menempuh pendidikan Program Studi S2 (Magister). 

Uniba didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Republik Indonesia Nomor: 58/D/O/2000 tertanggal 4 Mei 2000 (sebelumnya bernama Universitas Abulyatama) serta merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Provinsi Kepri yang mempunyai Fakultas Kedokteran.

Semua Program Studi di Fakultas Kedokteran telah mengantongi akreditasi B, sehingga ke depan diharapkan makin banyak dokter yang mengabdi hingga ke daerah-daerah terpencil di Provinsi Kepri. Uniba juga adalah satu-satuya perguruan tinggi di Kepri yang memiliki Prodi S1 Psikologi.

Selain terus berusaha dikembangkan menjadi perguruan tinggi berkelas nasional, bahkan internasional, Uniba memiliki perhatian terhadap aspek sosial dan cita-cita kemanusiaan yang luhur, yakni membina dan menyantuni anak yatim dan anak keluarga tidak mampu dari berbagai pelosok tanah air, khususnya dari Batam dan sekitarnya.

Secara fisik, kampus Uniba yang terletak di Batam Center Kota Batam dengan lahan seluas 10 hektare itu terus berbenah dan meningkatkan fasilitas guna menunjang kualitas akademik menuju perguruan tinggi yang berkarakter dan berkualitas. 

Saat ini kampus Uniba memiliki fasilitas yang relatif lengkap, antara lain perpustakaan modern, laboratorium komputer berbasis internet, Laboratorium Kesehatan Terpadu, Uniba Language Center, Gedung Pasca Sarjana, Gedung Serbaguna, Asrama Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Rumah Sakit, dan Guest House.

Sementara itu informasi dari Pusat Sistem Informasi dan Komputer (Puskom) Uniba menyebutkan, sampai sejauh ini secara keseluruhan Uniba mempunyai alumni sebanyak 8941 orang dan mahasiswa aktif 2239 orang, jumlah mahasiswa yang terhitung relatif banyak untuk sebuah perguruan tinggi swasta di daerah.

Kemudian, sebagaimana disebutkan terdahulu bahwa penduduk Batam terdiri dari beragam suku yang ada di Indonesia, para mahasiswa dan pengajajar di Uniba juga umumnya adalah pendatang (perantau) dari berbagai daerah di Nusantara. Tidak heran  lulusan perguruan tinggi itu juga “menyebar” ke berbagai daerah di Indonesia.  

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, bagaimana kiprah dan kesiapan Uniba selama ini dalam turut menyediakan SDM unggul yang diabdikan bagi kemajuan Kota Batam khususnya dan Provinsi Kepri pada umumnya? Jawabannya adalah terletak pada penyediaan dan peningkatan kualitas para pengajar atau dosennya. 

Dalam kaitan ini, penelitian yang saya lakukan di Uniba baru-baru ini menyimpulkan bahwa kepuasan kerja para pengajar dan budaya organisasi di Uniba berpengaruh positif secara langsung terhadap komitmen pada profesi dosen di perguruan tinggi itu. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan analisis jalur (path analysis). 

Di sisi lain, sesuai Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, para pengajar di Uniba dituntut untuk terus meningkatkan kompetensinya sesuai dengan tuntutan profesi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

Semua kompetensi itu harus diusahakan supaya dimiliki secara komprehensif (menyeluruh), sehingga dalam menghadapi situasi dan kondisi apapun para dosen di semua fakultas di Uniba diharapkan tetap dapat menjalankan tugasnya secara bertanggungjawab dan profesional. 

Misalnya, di tengah keterbatasan akibat adanya wabah COVID-19, para dosen Uniba tetap melakukan aktivitas pembelajaran melalui media daring. Di sisi lain, banyaknya waktu luang di rumah dimanfaatkan untuk melakukan penelitian, menulis untuk jurnal ilmiah atau menulis artikel untuk dipublikasikan di media massa.

Dalam kaitan ini, semakin banyak dosen di suatu perguruan tinggi yang menulis di jurnal-jurnal ilmiah nasional dan internasional serta di media massa lokal dan nasional, dengan sendirinya akan semakin naik pula reputasi dan citra perguruan tinggi tersebut, baik secara nasional maupun bahkan secara internasional.

Sampai sejauh ini Uniba sendiri memberikan apresiasi yang layak dan proporsional kepada para pengajarnya yang profesional dan berintegritas, yaitu para dosen yang memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

Tidak dapat dipungkiri, ketersediaan tenaga pengajar yang profesional dan berintegritas adalah sebuah keniscayaaan agar Uniba dapat terus menghasilkan lulusan yang dapat memberikan andil bagi kemajuan Kota Batam dan Provinsi Kepri, bahkan bagi Indonesia sesuai kompetensi keilmuannya masing-masing.

*Penulis, Dr. Elli Widia S.Pd., MM.Pd. adalah Dosen Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Batam.