Gubernur: Distribusi JPS tahap tiga di NTB tuntas 100 persen

id NTB,Jaring Pengaman Sosial,JPS Gemilang

Gubernur: Distribusi JPS tahap tiga di NTB tuntas 100 persen

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H Zulkieflimansyah. (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Distribusi program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang tahap tiga yang diluncurkan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk membantu masyarakat terdampak COVID-19 di seluruh kabupaten kota di provinsi itu sudah tuntas 100 persen.

Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah mengaku tuntasnya distribusi JPS Gemilang tahap tiga itu berkat adanya sinergi semua pihak di daerah yang dipimpinnya itu.

"Alhamdulillah JPS Gemilang tahap tiga sudah tersalurkan 100 persen di semua kabupaten/kota se NTB. Terima kasih pada teman-teman di lingkungan pemda di Provinsi NTB yang bekerja keras tak mengenal lelah dengan team work yang hebat. Benar-benar terharu dan membanggakan," kata Gubernur di Mataram, Minggu.

Gubernur juga memberikan ucapan terima kasih kepada forkopimda dan semua pihak yang ikut serta menyukseskan distribusi paket bantuan untuk masyarakat yang terkena dampak COVID-19 tersebut.

"Terima kasih juga pada pemda kabupaten/kota yang tak kalah kerasnya membantu, bersinergi menjadi Tim NTB yang luar biasa. Terima kasih para tokoh agama, tokoh masyarakat, kepala desa, lurah, kepala lingkungan, Tagana, GNE, teman-teman TNI, Polri, Kejaksaan, BPKP, BPK, dan teman-teman semua yang tak bisa kami sebutkan satu per satu," ujar Zulkieflimansyah.

Ia mengatakan, dengan bekerja dan bersinergi bersama, maka beban yang berat menjadi terasa ringan karena dipikul bersama.

"Khusus JPS Gemilang NTB yang menggunakan produk-produk lokal, disebutkan khusus oleh presiden untuk diikuti dan dicontoh oleh provinsi-provinsi lain," ujar Gubernur.

Terlebih lagi, katanya,  jumlah IKM/UMKM yang dilibatkan sejak penyaluran tahap satu hingga tahap tiga selalu bertambah.

Salah satu pemangku kepentingan yang berperan penting ikut membantu pendampingan program JPS Gemilang adalah TNI.

Kapenrem 162/WB Mayor Inf Dahlan mengatakan Satgas Gugus Korem 162/WB sampai ke tingkat babinsa di Kodim semenjak bergulirnya program JPS Gemilang maupun program bantuan lain dari pemerintah pusat, termasuk pemda, pemerintah desa pihaknya selalu melakukan pendampingan bersama pemangku kepentingan terkait. Pendampingan itu, mulai dari pendataan hingga penyaluran untuk memperkecil timbulnya permasalahan di tengah masyarakat.

"Pendampingan diharapkan dapat membantu mengurangi timbulnya permasalahan yang semestinya tidak perlu terjadi. Manakala semua pihak dapat berkoordinasi dengan baik, maka penyaluran dapat sesuai tujuan, tepat sasaran,tepat waktu serta bernilai manfaat dalam membantu ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19," katanya.

Menurutnya, dalam kondisi seperti saat ini semua pihak harus prihatin dan memiliki empati. TNI juga ikut berupaya semaksimal mungkin untuk menghindari munculnya permasalahan di lapangan agar energi prajurit tidak terkuras sia-sia.

"Sementara kita dihadapkan dalam situasi harus kita satukan kekuatan dalam melawan pandemi COVID-19 agar kita dapat segera keluar dalam situasi sulit saat bencana ini," katanya.

Program JPS Gemilang dari tahap satu hingga tahap tiga bagi pelaku IKM/UMKM sangat berarti di masa pandemi ini, salah satunya adalah Putri Rinjani dari Desa Bilebante, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah (Loteng).

Hj Zaenab selaku penggerak IKM Putri Rinjani mengaku mendapatkan pengadaan 11 ribuan bungkus abon ikan. Dari belasan ribu bungkus tersebut dibagi ke 27 kelompok usaha. Setiap kelompok memiliki pekerja sebanyak 12-15 orang. Artinya program ini telah membantu banyak keluarga.

"Dari 11 ribuan paket itu, saya hanya ambil tiga ribu. Selebihnya kami bagi ke kelompok lain. Program ini sangat membantu kami. Artinya program ini tidak dimonopoli oleh satu kelompok usaha tertentu, namun IKM seperti kami juga dilirik," katanya.

IKM Putri Rinjani selama ini memproduksi aneka makanan ringan serta sambal khas Lombok yang dikirim hingga ke sejumlah daerah di Indonesia. Namun setelah pandemi, produksinya turun drastis hingga 90 persen.

"Penurunan produksi sampai 90 persen selama pandemi. Paling yang kami lakukan hanya membuat kerupuk, tortilla dalam sekala kecil, sekitar 5 kilo per hari yang dijual secara keliling di area terbatas atau menunggu pesanan," kata Zaenab.

Ia mengatakan, selama pandemi penjualan Tortilla ke luar daerah sudah mulai dilakukan, namun demikian waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke daerah tujuan sangat lama.

"Dengan adanya JPS ini kami merasa terbantu," terangnya.

Untuk diketahui, jumlah penerima JPS tahap III sebanyak 120.000 KK. Terdiri dari 110.130 KK berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan 9.870 non DTKS. Sedangkan produk-produk yang ada dalam JPS Gemilang tahap tiga menggunakan produk dari 4.673 UMKM/IKM/kelompok usaha.

Untuk penerima manfaat di Pulau Lombok sebanyak 83. 276 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdiri dari Kabupaten Lombok Utara sebanyak 4.290, Lombok Timur 43.920, Kota Mataram 6.641 Lombok Barat 11.458 dan Lombok Tengah 16.967. Sementaa di Pulau Sumbawa sebanyak 36. 724 PKM, terdiri dari Kabupaten Sumbawa Barat 2.639, Kabupaten Sumbawa 7.106, Kabupaten Dompu 8.696, Kabupaten Bima 16.093 dan Kota Bima 2.187.