PM KAN: JEPANG HADAPI SITUASI KEAMANAN LEBIH BERAT

id

Tokyo (ANTARA)- Jepang menghadapi tantangan-tantangan keamanan yang meningkat karena kekuatan militer China yang meningkat dan program pengembangan rudal dan status nuklir Korea Utara, kata Perdana Menteri Naoto Kan, Ahad.

Pernyataan -pernyataan Kan itu muncul saat meningkatnya ketegangan dengan China menyangkut pulau-pulau yang disengketakan dan kegiatan-kegiatan militer yng meningkat oleh negara raksasa Asia itu dan menyusul satu laporan bahwa Korea Utara (Korut) mungkin sedang bersiap-siap untuk melakukan uji coba nuklir ketiganya.

Hubungan antara Tokyo dan Beijing memburuk setelah Jepang menahan seorAng kapten kapal nelayan China dekat gugusan pulau di Laut China Timur bulan lalu, yang memicu serangkaian protes dari Beijing.

"Situasi keamanan sekeliling Jepang menjadi lebih berat, sehubungan dengan pengembangan rudal dan senjata nuklir Korut dan meningkatnya kegiatan angkatan laut China serta modernisasi militernya," kata Kan dalam satu inspeksi parade pasukan di pinggiran Tokyo.

Pasukan Bela Diri perlu mengimbangi untuk menghadapi berbagai situasi secara efektif," kata Kan, menggunakan nama resmi pasukan Jepang.

Kan juga menekankan tentang pentingnya memperkuat aliansi puluhan tahun dengan Amerika Serikat dengan mengatakan: "Saya ingin memperdalam aliansi dalam satu bentuk yang layak untuk abad ke-21.

Perdana Menteri itu menghadiri parade untuk pertama kali saat menjadi perdana menteri dari pemerintah yang dipimpin Partai Demokrat Jepang yang berhaluan tengah kiri, yang menggulingkan pemerintah konservatif tahun lalu.

Dalam perkembangan terbaru dalam pertikaian antara China dan Jepang, Tokyo Ahad mendesak Beijing memulihkan ekspor barang tambang yang diperlukan untuk Jepang yang memiliki teknologi tinggi setelah pengiriman dihentikan bulan lalu.

Menteri Perdagangan Jepang Akihito Obata mengatakan ia telah mendesak Wakil Menteri Perdagagan China Jiang Yaoping "melakukan perbaikan" agar ekspor barang-barang tambang itu dapat dilakukan dengan lancar di tengah-tengah hambatan akibat pemeriksaan ketat pihak bea cukai China.

Angkatan laut China meningkatkan peggelarannya di daerah-daerah dekat wilayah perairan Jepang dalam satu unjuk kekuatan oleh China.

Dalam satu insiden April tahun ini, satu armada besar China melakukan tindakan yang mengandung risiko dekat pulau-pulau Jepang di Laut China Timur dan mengirim sebuah helikopter yang mengganggu kapal-kapal angkatan laut Jepang yang sedang memantau gerakan mereka.

Kegiatan angkatan laut China yang meningkat di perairan selatan memicu Jepang utuk memikirkan kembali rencana Jepang untuk menggelar pasukan tambahan ke lokasi-lokasi selatannya yang terpencar dan menjauhkan diri dari lokasi era Perang Dingin di utara dengan Rusia.

Kesombongan Beijing yang meningkat, terutama di Laut China Seatan membuat gusar luar biasa di kalangan negara tetangga lainnya seerta Amerika Serikat , yang juga bertikai dengan China menyangkut masalah-masalah perdagangan dan mata uang.

Sementara itu surat kabar Chosun Ilbo Korsel, yang mengutip satu sumber pemerintah yang tidak disebut namanya, Kamis memberitakan bahwa Korut tampaknya sedang bersiap-siap untuk melakukan uji coba senjata nuklir ketiganya.

Menteri Unifiksi Korsel Hyun In-Taek , Jumat mengatakan peluang-peluang bagi dilakukan uji coba nuklir lagi oleh negara komunis itu tidak dapat dikesampingkan, walaupun kekuatannya mungkin rendah.(*)