Sedih!!! seorang ayah gendong anaknya umur 9 bulan sambil jualan keliling telur puyuh di Loteng

id Telur puyuh

Sedih!!! seorang ayah gendong anaknya umur 9 bulan sambil jualan keliling telur puyuh di Loteng

Istimewa

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Seorang ayah gendong anaknya yang berusia 9 bulan sambil berjualan menggunakan sepeda motor di Lombok Tengah viral di media sosial.

Pria yang membawa anaknya sambil jualan itu diketahui bernama Abdul (28) warga Dusun Sengkerang Dua Desa Sengkerang, Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah. 

Salah satu warga Desa Sekerang, Amaq Haerlina mengatakan, bahwa Abdul membawa anaknya berjualan, karena tidak ada yang merawatnya setelah istrinya bernama Diana (27) warga Desa Merembu, Kabupaten Lombok Barat meninggal dunia saat melahirkan anaknya. 

"9 Bulan yang lalu almarhumah istrinya itu melahirkan anak kembar. Satu dirawat oleh keluarga istrinya di Lobar yang bernama Nisa dan satu di rawat oleh Abdul yang bernama Nita," ujarnya kepada wartawan, Selasa (1/12).

Setelah itu, tidak lama kemudian Ibunya Abdul yang bernama Inaq Mujmah meninggal dunia sekitar dua bulan yang lalu, karena kecelakaan. Sehingga Abdul merawat anaknya yang bernama Nita itu sendiri dan membawa sambil berjualan. 

"Setelah neneknya meninggal, barulah Abdul merawat anaknya sendirian. Karena tidak ada yang jaga, terpasa dibawa sambil mencari rizki," terangya. 

Sementara itu, Kepala Desa Sengkerang Lalu Awaludin mengatakan, bahwa kondisi Abdul yang sehari-hari berjualan telur puyuh atau jajanan keliling itu adalah sebatang karang. Setelah Ayah dan Ibunya serta istrinya meninggal dunia beberapa bulan lalu. 

"Dia hidup sendirian, sehingga harus mengurus anaknya juga sendiri. Tidak ada saudaranya," ujarnya. 

Dikatakan, karena kondisi yang kurang mampu, pihaknya telah berupaya untuk membangunkan rumah tidak layak huni pada Tahun 2021.

"Insya Allah, kita akan bangukan rumah Tahun 2021," jelasnya. 

Haerul Watony Perangkat Desa setempat mengatakan, bahwa abdul menikah dengan istrinya itu pada Tahun 2018. Kemudian pada Tahun 2019 dikaruniai dua orang anak kembar, namun istrinya itu meninggal saat melahirkan. 

"Istri meninggal saat melahirkan di Mataram. Tidak lama kemudian Ibu Abdul meninggal dunia. Sedangkan Ayahnya meninggal dunia sebelum dia menikah," katanya.