Luas lahan tembakau di Lombok Timur capai 26 ribu hektare

id Tembakau ,Lombok Timur ,NTB,2025

Luas lahan tembakau di Lombok Timur capai 26 ribu hektare

Tanaman tembakau milik petani di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (27/08/2025). ANTARA/Akhyar Rosidi.

Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat luas lahan tanaman tembakau pada musim tanam 2025 ini mencapai 26 ribu hektare.

"Setiap tahun luas tanaman tembakau lebih dari 30 ribu hektare, tapi sekarang di 2025 sekitar 26 ribu hektare. Ini pengaruh cuaca," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur Lalu Fathul Kasturi di Lombok Timur, Rabu.

Ia mengatakan cuaca ekstrem yang terjadi pada 2025 ini telah mengganggu proses persemaian awal, sehingga mempengaruhi luas lahan tanaman tembakau.

Terhadap masalah tersebut pemerintah daerah melalui Unit Pelaksana Penyuluhan (UPP) telah mengeluarkan imbauan untuk menggeser masa tanam.

"Ketika petani sudah melakukan persemaian, tapi karena faktor cuaca, kami telah bersurat melalui UPP untuk mengundur masa tanam, seperti tanam Maret mundur ke April," katanya.

Baca juga: Ribuan hektar tanaman tembakau di Lotim rusak akibat hujan

Ia mengatakan dampak cuaca ekstrem ini juga mempengaruhi kualitas tembakau selain dipengaruhi beberapa faktor yakni tidak adanya alokasi pupuk bersubsidi dari pemerintah untuk komoditas tembakau.

"Kualitas tembakau sangat menentukan harga jual," katanya.

Kalau kualitasnya bagus menurut Kasturi maka harga tembakau sudah pasti harga beli oleh pihak perusahaan mahal, sebaliknya kalau kualitas buruk bisa dipastikan harga beli murah.

"Kualitas menentukan harga," katanya.

Baca juga: Pembangunan Aglomerasi pabrik hasil tembakau di Lotim selesai

Disinggung permasalahan harga, ia mengatakan pihaknya tak bisa memaksakan masalah harga pembelian kepada perusahaan, karena masalah harga ini pihak gudang pembelian belum dibuka.

"Kami telah mengundang semua perusahaan untuk rapat terkait penetapan harga," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya juga mengimbau petani terkait penerapan teknik budidaya yang baik, seperti pembuatan irigasi untuk mencegah kerusakan tanaman di musim hujan.

"Meski beberapa upaya telah dilakukan, tetapi kualitas tembakau masih tetap terdampak," katanya,

Persoalan lain yang tak kalah pelik sebut Kasturi tidak adanya alokasi pupuk bersubsidi untuk tembakau.

Baca juga: Pemkab Lombok Timur berikan perlindungan sosial 16 ribu petani tembakau

Saat ini, pupuk subsidi hanya diberikan untuk komoditas pangan seperti padi, jagung, kedelai, sedangkan untuk perkebunan yang disubsidi tebu dan kopi.

"Mengingat tembakau adalah hasil pertanian unggulan Lombok Timur, Bupati memberi perhatian serius yaitu menyurati kementerian terkait pemberian subsidi untuk tembakau," katanya.

Ia mengatakan agar tembakau mendapat subsidi bupati telah mengusulkan ke kementerian agar tembakau dimasukkan ke dalam sektor perkebunan, sehingga petani dapat mengakses pupuk bersubsidi.

Untuk sekarang ini, bantuan pupuk bagi petani tembakau hanya dapat diperoleh melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), yang jumlahnya terbatas dan hanya menjangkau beberapa kelompok tani.

"DBHCHT ini adalah bentuk kepedulian pemerintah ke petani kita. Namun, dengan diakuinya tembakau sebagai komoditas perkebunan yang layak dapat subsidi, beban petani kita akan jauh lebih ringan," katanya.

Baca juga: Kawasan industri hasil tembakau segera dibangun di Lotim

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.