Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) menggencarkan pelaksanaan imunisasi Human Papillomavirus (HPV) bagi 27.008 pelajar perempuan dalam rangka mencegah kanker serviks sejak dini.
"Program ini untuk memberikan perlindungan dini terhadap kanker serviks, salah satu penyakit mematikan bagi perempuan," kata Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur Pathurrahman di Lombok Timur, Rabu.
Ia mengatakan sasaran program imunisasi generasi perempuan, yaitu siswi kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar (SD) serta kelas 9 Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat.
Untuk sasaran siswa kelas 5 SD sebanyak 13.003 siswa, kelas 6 SD sebanyak 1.819 siswa, dan kelas 9 SMP sebanyak 12.186 siswa.
"Sehingga, total 27.008 siswa yang diberikan imunisasi," katanya.
Ia mengatakan dari 27. 008 yang menjadi sasaran, Dinas Kesehatan menyiapkan 21.447 vial vaksin. “Alokasi vaksin kita siapkan lebih dari 10 persen untuk mengantisipasi anak-anak yang mungkin belum terdata," katanya.
Kegiatan imunisasi ini merupakan hasil koordinasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, termasuk tingkat kecamatan untuk memastikan cakupan yang luas.
Baca juga: Bupati Lombok Timur kumpulkan pengusaha tembakau
“Setiap vaksin yang diberikan sudah melalui uji klinis, dan sangat terjamin keamanannya," katanya.
Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) sangat kecil kemungkinannya. Jika ada kejadian pun harus melalui uji laboratorium terlebih dahulu, tidak langsung disimpulkan akibat imunisasi.
"Imunisasi HPV menjadi sangat krusial sebagai langkah pencegahan primer kanker serviks. Kami semua pernah mendengar kejadian kanker rahim. Ini bisa dicegah lewat imunisasi,” imbuhnya.
Meski menargetkan cakupan hingga 85,6 persen di tahun 2025, yang menjadi tantangan terbesar, justru berada pada anak-anak di luar lingkungan sekolah. “Anak di sekolah itu gampang dijangkau, yang susah adalah anak di luar sekolah," katanya.
Baca juga: YBM PLN NTB salurkan bantuan kepada 222 orang penerima manfaat
Sehingga, pihaknya bekerja sama dengan pihak desa untuk bisa mendata dan mengajak mereka agar ikut imunisasi.
Pelaksanaan imunisasi HPV di Lombok Timur dijadwalkan berakhir pada 27 Agustus 2025. Namun, akan terus berjalan selama masih ada target yang belum terjangkau.
Ia mengingatkan ada beberapa jenis penyakit yang efektif dicegah lewat vaksinasi. Selain HPV, berbagai penyakit berbahaya lain, seperti hepatitis, tuberkulosis, diare, pneumonia, polio, dan tetanus.
“Imunisasi sebaiknya diberikan kepada setiap anak dengan mengikuti jadwal sampai mendapatkan imunisasi dasar lengkap, bahkan sejak usia kurang dari 24 jam untuk hepatitis B,” katanya.
