Mataram (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menilai potensi pengembangan wisata medis di Provinsi Nusa Tenggara Barat sangat besar.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) drg Oscar Primadi mengatakan Kemenparekraf telah mempererat kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam upaya mengembangkan wisata kesehatan, medis, kebugaran, dan herbal di Indonesia. Bahkan Perjanjian Kerja Sama (PKS) telah ditandatangi pada Jumat (18/12).
"Saya optimistis dengan kerja sama ini akan menular di daerah lain, khususnya NTB, apalagi tahun depan di bulan Oktober akan berlangsung even internasional MotoGP 2021 di Mandalika Lombok," ujarnya di sela kunjungan ke RSUD Provinsi NTB di Mataram, Selasa.
Wisata Medis sendiri telah dideklarasikan NTB sejak tahun 2019. Wisata medis ini dibangun NTB dengan memadukan destinasi wisata yang memikat dengan produk jasa layanan kesehatan yang inovatif dan unggul. Untuk itu, Oscar Primadi meminta NTB untuk memanfaatkan kembali peluang tersebut di tengah pandemi COVID-19 dan even global MotoGP yang sebentar lagi akan digelar tersebut.
Namun Oscar meminta NTB tidak lupa untuk tetap fokus mengendalikan COVID-19 di tahun 2021. Penguatan pengendalian COVID-19, dapat dilakukan dengan beberapa strategi di antaranya, percepatan perbaikan gizi masyarakat termasuk pencegahan stunting, peningkatan kesehatan ibu anak penurunan angka kematian ibu dan anak, Jaminan Kesehatan Nasional, Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), Peningkatan Sistem Kesehatan Nasional, serta penguatan jejaring laboratorium.
"Saya berharap betul apa yang sudah di imbau pemerintah dapat dipatuhi masyarakat dan menjadi penangkal COVID-19 yang ampuh," ucapnya.
Sekertaris Daerah Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi mengakui potensi besar wisata medis yang dimiliki provinsi itu. NTB adalah destinasi wisata unggulan nasional kelas dunia yang mana potensinya ada di dasar laut hingga ke puncak gunung.
Potensi wisata medis yang dimiliki NTB disebutkan Gita menjadi 'setali tiga uang' dengan keharusan memiliki sarana dan prasarana serta SDM medis yang memadai. Karena dengan memiliki destinasi wisata yang beragam dan beresiko, seperti menyelam, mendaki, berselancar, MotoGP dan di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini, tentu dibutuhkan dukungan medis yang mumpuni untuk melindungi wisatawan yang datang.
Karena itu, Sekda NTB juga meminta dukungan Kementrian Kesehatan untuk memperkuat sarana dan prasarana serta SDM medis yang mumpuni untuk meningkatkan kualitas wisata medis yang dimiliki NTB.
"Ini membutuhkan sarana prasaran dan SDM handal karena menyangkut citra daerah kita di mata dunia," katanya.
Berita Terkait
Pemkab Bima mengusulkan penyesuaian HPP Jagung
Rabu, 24 April 2024 4:40
Pemkot Bima-NTB keluarkan pedoman Festival Rimpu Mantika
Selasa, 23 April 2024 19:25
Dishub Mataram-NTB uji petik puluhan titik potensi parkir baru
Selasa, 23 April 2024 19:04
Legislator prihatin banyak pelajar di NTB tersangkut kasus hukum
Selasa, 23 April 2024 18:00
Polda NTB tahan tersangka kasus penggelapan barang elektronik senilai Rp15 miliar
Selasa, 23 April 2024 17:59
Semua nelayan di Lombok Tengah dilibatkan cari dokter yang hilang di laut
Selasa, 23 April 2024 17:53
KPU mulai persiapkan badan adhoc Pilkada Lombok Tengah 2024
Selasa, 23 April 2024 17:51
Car free night Lombok Tengah kembali digelar
Selasa, 23 April 2024 12:59