Mataram (ANTARA) - Tiga calon gubernur (Cagub) yang bersaing dalam pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024 beradu gagasan mengenai pengembangan pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Dari awal kami sudah yakin betul dengan pilihan awal pengembangan pariwisata, yaitu pariwisata yang berkualitas dan pariwisata massal. Karena apa? social cost rendah dan ongkos lingkungan juga rendah," kata calon gubernur NTB nomor urut 3 Lalu Muhammad Iqbal dalam debat putaran kedua di Mataram, Jumat.
Iqbal memaparkan pihaknya mengembangkan tiga strategi pengembangan pariwisata di Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: Brimob sterilisasi pengamanan di lokasi debat kedua Pilgub NTB
Pertama, mengedepankan pariwisata berkualitas dengan berbagai cabang termasuk mendorong digital nomad atau orang yang bekerja secara remote untuk datang ke Nusa Tenggara Barat.
Kedua, pengembangan pariwisata untuk bisnis atau populer dikenal meetings, incentives, conferences, and exhibitions (MICE) agar arus wisatawan datang ke Nusa Tenggara Barat tidak hanya Mei sampai September saja, melainkan Januari hingga Desember. Kunjung turis yang ramai berpengaruh terhadap faktor keterisian transportasi udara.
Ketiga, membangun kawasan ekonomi khusus untuk pariwisata ramah Muslim guna menarik minat turis-turis yang berasal dari kawasan Timur Tengah karena mereka lama menetap dan terkenal royal.
"Ini yang akan kami ke depan kan nanti," kata Iqbal.
Baca juga: KPU tetapkan tema debat kedua Pilkada NTB 2024
Sementara itu, calon gubernur NTB nomor urut 1 Sitti Rohmi Djalilah menuturkan MICE bukan hal yang baru dalam pengembangan pariwisata di Nusa Tenggara Barat. Sejak lama, Nusa Tenggara Barat telah menjadi tempat untuk pertemuan besar terkait bisnis.
Rohmi menegaskan bahwa ke depan MICE harus lebih dioptimalkan agar semakin banyak orang berkunjung dan berlibur ke Nusa Tenggara Barat.
"Terutama dalam membangun pariwisata adalah sustainable tourism membangun pariwisata yang memelihara alamnya. Bagaimana mungkin orang mau betah di tempat kita kalau alamnya tidak terpelihara dengan bagus," ucapnya.
Lebih lanjut Rohmi menawarkan pengembangan wisata agar memiliki standar destinasi wisata kelas dunia, termasuk penyediaan transportasi publik untuk kenyamanan wisatawan.
Sedangkan calon gubernur nomor urut 2 Zulkieflimansyah menilai konsep pengembangan wisata yang ditawarkan Iqbal tergolong komprehensif, namun rumit. Menurutnya, turis paling banyak datang ke Nusa Tenggara Barat berasal dari Malaysia karena ada penerbangan langsung.
Zulkieflimansyah berjanji bila terpilih kembali menjadi gubernur akan memperbanyak penerbangan langsung dari Malaysia, Singapura, Australia, dan negara lainnya agar kunjungan turis asing meningkat ke Nusa Tenggara Barat.
"Kami tidak bicara teori. Ketika kami buka direct flight dari Australia barat ke Lombok ada hampir 1.000 persen turis datang ke sini," ujarnya.
Baca juga: Mengenal tiga pasangan calon kepala daerah NTB
Lebih lanjut Zulkieflimansyah mengungkapkan bahwa turis asing mengakui keindahan alam dan budaya yang ada di Nusa Tenggara Barat, namun penerbangan yang mengharuskan transit membuat turis enggan berlibur ke Nusa Tenggara Barat karena butuh waktu lebih lama dan biaya transportasi lebih tinggi.
"Oleh karena itu kalau kami terpilih kembali, mungkin tetap melibatkan ibu Rohmi. Biaya penerbangan harus diturunkan dan direct flight harus lebih banyak ke NTB," ucapnya.
Menimpali penilaian tersebut, Iqbal mengutarakan meski dia belum pernah menjadi gubernur, namun dia mengaku tahu data tentang pariwisata di Nusa Tenggara Barat.
Iqbal mengatakan Nusa Tenggara Barat memiliki perhelatan MotoGP, KEK Mandalika, dan dekat dengan Bali yang memberikan kesempatan untuk mendapatkan luberan wisata. Akan tetapi, kunjungan turis pada tahun lalu hanya 1,9 juta orang dari target 2 juta orang.
Dia membandingkan Nusa Tenggara Barat dengan Sumatera Barat yang jauh dari Bali dan tidak memiliki MotoGP, tetapi jumlah kunjungan turis mencapai 9,5 juta orang pada tahun lalu.
"Berarti ada problem di wisata kita ini. Jadi terpaksa kami harus berpikir sedikit rumit daripada berpikir sederhana, tetapi tidak menghasilkan apa-apa. Itu sebabnya kami memperkenalkan MICE," pungkas Iqbal.