Mataram (ANTARA) - Dinas Koperasi Perindustrian dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meresmikan "Bakul" (Bale Kumpul) UMKM sebagai wadah promosi sekaligus pemberdayaan UMKM agar lebih berdaya saing menghasilkan produk-produk unggulan.
Peresmian Bakul UMKM Kota Mataram yang berada di halaman Kantor Dinas Koperasi Perindustrian dan UKM Kota Mataram, Jalan Pemuda Gomong itu, ditandai dengan pemotongan pita oleh Ketua Dewan Kerajian Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Mataram Hj ND Kinastri Mohan Roliskana, disaksikan oleh pejabat terkait serta tamu undangan yang hadir di Mataram, Senin.
Dalam kesempatan tersebut, Hj ND Kinastri mengatakan, keberadaan Bakul UMKM ini menjadi langkah awal wadah berkumpulnya para pelaku UMKM Kota Mataram sebagai pusat kegiatan promosi, pembinaan baik dalam bentuk manjemen, pelaporan keuangan maupun pemasaran jaringan produk.
"UMKM menjadi salah satu kegiatan yang bisa bertahan di tengah pandemi COVID-19, sehingga harus terus kita dukung," katanya.
Ia mengatakan, keberadaan Bakul UMKM bisa memudahkan Dekranasda dan pihak-pihak terkait lainnya dalam melakukan pembinaan sekaligus promosi. Pasalnya, ketika ada tamu-tamu dari luar daerah yang hendak mencari produk-produk unggulan Kota Mataram bisa datang ke Bakul UMKM.
"Dengan datang ke satu tempat, para tamu sudah mendapatkan berbagai jenis kerajinan yang diinginkan, termasuk hasil olahan pangan. Jadi, kita sifatnya penghubung," katanya.
Ke depan, lanjut Kinastri yang juga menjadi Ketua TP PKK Kota Mataram, Bakul UMKM akan dibuat lebih besar dan representatif di kawasan Mataram Craft Center (MCC) di kawasan Sekarbela.
"Dengan demikian, Bakul UMKM bisa lebih banyak menampung hasil kerajian dan olahan UMKM di Kota Mataram sehingga kita bisa mendukung penguatan Mataram sebagai pusat wisata belanja dan kuliner," katanya.
Sementara Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Mataram I Gusti Ayu Yuliani mengatakan, jumlah UMKM di Kota Mataram mencapai ratusan, tapi yang diambil menempati Bakul UMKM hanya perwakilan saja sekitar 20 UMKM.
"Sebanyak 20 UMKM yang kita akomodasi tersebut sebagian besar UMKM hasil kerajinan unggulan, seperti mutiara, cukli, konveksi, hasil kerajinan tenun dan lainnya," katanya.
Dikatakan, Bakul UMKM ini menjadi wadah berkumpulnya UMKM agar mereka bisa saling bertukar pikiran, menyampaikan berbagai permasalahan yang dihadapi dan berkonsultasi langsung dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang dihadapi.
"Pembentukan Bakul UMKM ini, menjadi rintisan yang kita buat sendiri dengan harapan pihak-pihak swastan dan pihak terkait lainnya bisa memberikan perhatian terhadap keberadaan UMKM khususnya di Mataram," katanya.