Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, optimistis Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan turun dari level tiga saat ini ke level dua.
"Dengan melihat skenario penanganan pandemi COVID-19 selama level tiga yang memberikan hasil cukup baik, kami optimistis akan turun menjadi level dua atau zona kuning COVID-19," Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Senin.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi jadwal evaluasi PPKM secara menyeluruh oleh Satgas COVID-19 Nasional, pada Senin ini.
Menurut Swandiasa, beberapa perkembangan upaya pencegahan COVID-19 selama level tiga antara lain, keterisian tempat tidur atau BOR (bed occupancy rate) di Kota Mataram turun signifikan menjadi 27 persen dari sebelumnya 40 persen.
"Hal itu menjadi salah satu tolok ukur bahwa skenario penanganan pandemi COVID-19 di Kota Mataram cukup bagus, sehingga kita berhadap bisa turun ke level dua," katanya.
Selain itu, cakupan vaksinasi di Kota Mataram sudah di atas 50 persen dengan realisasi 56,33 persen untuk dosis pertama, sedangkan dosis kedua mencapai 31,32 persen dari target sasaran vaksinasi sekitar 300.000 jiwa atau 70 persen dari jumlah penduduk Kota Mataram.
Sementara terkait dengan temuan kasus positif baru COVID-19, katanya saat ini masih fluktuatif, namun tingkat kesembuhan juga naik hingga sekitar 90 persen.
Berdasarkan data tim kewaspadaan COVID-19 Provinsi NTB, Minggu (22/8-2021) menyebutkan tambahan pasien COVID-19 untuk Kota Mataram sebanyak 47 orang dan 61 pasien COVID-19 dinyatakan sembuh.
"Dengan demikian, jumlah pasien yang masih isolasi sebanyak 436, sembuh 5.815 dan 209 orang meninggal dunia dari total kasus 6.459," katanya.
Lebih jauh Swandiasa mengatakan, apabila Kota Mataram turun menjadi level dua, maka pemerintah kota kembali akan menyesuaikan regulasi PPKM sesuai dengan PPKM level dua.
Misalnya, untuk kegiatan ekonomi yang kini dibatasi hanya boleh 25 persen, setelah level dua mungkin bisa disesuaikan menjadi 50-75 persen dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Dengan demikian, penurunan level itu berimbas pada persoalan ekonomi dan sosial kemasyarakatan secara umum," katanya.
Berita Terkait
Kualitas dan level timnas Indonesia meningkat tajam
Jumat, 26 April 2024 8:02
Pengamat: Anies sebaiknya tidak jangan turun level ke Pilgub DKI Jakarta
Minggu, 31 Maret 2024 14:35
Pemain Hanni Budiarti ingin susul Megawati bermain di level Asia
Sabtu, 23 Maret 2024 6:26
Status Gunung Lewotobi Laki-laki NTT turun ke level II
Jumat, 1 Maret 2024 18:30
Rupiah menguat seiring Bank Indonesia tahan BI-Rate di level 6 persen
Rabu, 21 Februari 2024 17:22
Harga HP Infinix Smart 8 Pro di penjualan perdananya hanya Rp1,3 jutaan
Senin, 19 Februari 2024 18:33
Indeks Kepercayaan Industri Januari 2024 ke level 52,35
Rabu, 31 Januari 2024 16:18
Itel P55 NFC jadi pilihan terbaik dengan spesifikasi super komplet
Jumat, 19 Januari 2024 6:53